Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pihaknya masih mengkaji kadar oktan BBM Subsidi RON 90 menjadi RON 92. Rencananya, Pertamina akan meluncurkan Pertamax Green 92 merupakan BBM Pertalite yang dicampur etanol 7 persen.
Nantinya, Pertalite akan ditiadakan dan akan diganti dengan Pertamax Green 92. Namun, Nicke menjelaskan kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 tersebut masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.
"Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut," kata Nicke, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nicke, kajian tersebut dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik. Sebab, bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.
"Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octane number lebih baik, sehingga untuk mesin juga lebih baik, sehingga emisi juga bisa menurun. Namun ini baru usulan sehingga tidak untuk menjadi perdebatan," jelas Nicke.
Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah. Nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
Ia juga menambahkan, jika nanti kajian tersebut dapat dibahas dan menjadi program pemerintah, harganya pun tentu akan diatur oleh pemerintah.
"Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya," pungkasnya.
(prf/ega)