Komisi VII DPR RI sepakat dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif terkait asumsi dasar sektor ESDM dalam RAPBN 2024. Di antaranya adalah memberikan subsidi untuk LPG 3 kg sebesar 8,50 juta metrik ton dan subsidi listrik Rp 73,24 triliun.
Hal ini sebagai salah satu hasil kesimpulan dalam rapat kerja antara Komisi VII dan Arifin yang digelar pada hari ini.
Adapun dalam asumsi dasar ini, harga minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) disepakati US$ 82 per barel. Angka ini lebih tinggi dari usulan Kementerian ESDM sebesar US$ 80 per barel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ICP kita sepakat US$ 82 per barel," kata Wakil Ketua Komisi VII Bambang Haryadi membacakan kesimpulan rapat, di Komisi VII Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Asumsi dasar lain yang disepakati ialah lifting migas sebesar 1,668 juta barel setara minyak per hari (boepd). Lifting ini terdiri dari lifting minyak 635 ribu bopd dan lifting gas 1,033 juta boepd.
Berikut asumsi dasar sektor ESDM yang disepakati Komisi VII dan Menteri ESDM Arifin Tarif:
- ICP: US$ 82 per barel
- Lifting migas: 1,668 juta boepd
- Lifting minyak: 635 ribu bopd
- Lifting gas: 1,033 juta boepd
- Cost recovery: US$ 8,25 miliar
Volume BBM: 19,58 juta kiloliter (KL)
- Minyak tanah: 0,58 juta KL
- Minyak solar: 19 juta KL
- Volume LPG 3 kg: 8,50 juta metrik ton (MT)
- Subsidi tetap minyak solar: Rp 1.000 per liter
- Subsidi listrik: Rp 73,24 triliun.
(acd/kil)