Soal Rencana Pertalite Campur Etanol, Luhut Kasih Bocoran Ini

Soal Rencana Pertalite Campur Etanol, Luhut Kasih Bocoran Ini

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 06 Sep 2023 13:08 WIB
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait dengan rencana pencampuran bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan etanol.

Luhut mengatakan, rencana ini sejalan dengan rencana pengalihan BBM fosil menuju ke BBM campur etanol demi menurunkan angka emisi di Tanah Air. Adapun Pertalite sendiri direncanakan akan dilahirkan kembali dengan nama Pertamax Green 92.

"Nanti kita lakukan semua itu nanti. Sekarang lagi dihitung ini kan apa namanya supaya ini kan masalah polusi juga. Jadi kita mau etanol berapa persen supaya oktannya turun," kata Luhut, di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut mengatakan, saat ini yang paling banyak memberikan sumbangsih terhadap polusi ialah sektor transportasi, lewat emisi karbon yang tinggi. Bahan bakar dengan angka oktan rendah pun berpotensi menghasilkan emisi lebih besar.

"Hasil pengetesan di lapangan sekarang 37% sepeda motor tidak lulus uji emisi. Nah jadi sekarang kita mau perbaikin dulu bahan bakarnya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, saat ini dirinya juga telah meminta program kemitraan Indonesia dan Australia untuk perekonomian (Prospera) untuk membuat kajian mendalam secara detail dan terukur.

"Sekarang yang kita lakukan itu baru filling, belum data yang lengkap. Saya pikir setelah studi yang dilakukan dalam minggu depan, kita akan tau targetnya dan akan lebih bagus," ujarnya.

"Sekaligus saya pikir ini Presiden (Joko Widodo) mintakan supaya kita benahin semua. Ini kan kerjaan lama," sambungnya.

Sementara saat ditanya apakah pemerintah sudah memroyeksikan besaran harga Pertamax Green 92, Luhut belum dapat memastikannya. Namun demikian, ia berharap nantinya kebijakan ini dapat meringankan beban pengguna jalan

"Kita akan lihat supaya jalan raya tuh jangan terbebani, itu kunci saya kira," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, Pertalite rencananya bakal digantikan mulai tahun depan. Sebagai gantinya, Pertamina mengusulkan Pertalite diganti dengan Pertamax Green 92. Pertamax Green 92 diklaim bakal memiliki RON (Research Octane Number) lebih baik dari Pertalite. Saat ini Pertalite diketahui memiliki RON 90, sementara Pertamax Green 92 memiliki RON 92.

"Karena aturan KLHK menyatakan octan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91. Jadi ini sudah sangat pas, satu dari sisi aspek lingkungan bisa menurunkan karbon emisi," ungkap Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Sebelum wacana Pertalite dihapus, sudah muncul rencana pembatasan BBM RON 90 itu. Kala itu ada beberapa skenario yang diusulkan untuk penggunaan Pertalite. Untuk mobil, ada dua usulan yang diajukan. Pertama melarang semua kendaraan pelat hitam mengkonsumsi Pertalite. Skenario kedua adalah hanya mobil di bawah 1.400 cc yang boleh 'menenggak' Pertalite.

Sedangkan untuk motor, hanya kapasitas di bawah 150 cc yang nantinya masih boleh mengkonsumsi Pertalite. Sejauh ini, Pertamina sudah melakukan uji coba pembatasan Pertalite bagi yang belum mendaftar di Program Subsidi Tepat MyPertamina. Bila belum mendaftar maka maksimal hanya mengisi 20 liter per hari. Sementara bila sudah mendaftar tidak ada pembatasan.

Simak juga Video: Jokowi Belum Tahu Rencana Pertamina Hapus Pertalite Tahun Depan

[Gambas:Video 20detik]



(shc/das)

Hide Ads