Bos INA Beberkan Jurus Genjot Transisi Energi

KTT ASEAN 2023 - AIPF

Bos INA Beberkan Jurus Genjot Transisi Energi

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 06 Sep 2023 21:11 WIB
Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority (INA), Ridha D. M. Wirakusumah
Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority (INA), Ridha D. M. Wirakusumah mengungkap pihaknya tengah fokus untuk menggejot transisi energi. Hal itu masuk dalam empat industri yang menjadi andalan perusahaan.

"Kami menentukan bahwa ada empat vertikal industri berbeda yang kami fokuskan. Yang pertama adalah infrastruktur, yang kedua adalah layanan kesehatan. Ketiga adalah digital dan keempat adalah transisi energi," ujar Ridha diskusi Plenary Sessions on AIPF sub themes Sustainable and Innovative Financing, di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

Ia mengatakan telah melakukan berbagai hal untuk berkontribusi dalam transisi energi. Salah satunya berinvestasi di perusahaan panas bumi terbesar di Asia hingga perusahaan energi terbarukan terbesar di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fokus kami pada investasi ramah lingkungan, kami telah melakukan beberapa hal sejak pertama kali didirikan, yaitu berinvestasi di perusahaan panas bumi terbesar di Asia, bersama dengan salah satu perusahaan energi terbarukan terbesar di dunia," ujar dia.

"Kami juga kini telah menandatangani dana kendaraan listrik sebesar 2 miliar dolar dan sebenarnya akan berinvestasi di seluruh rantai nilai nomor tiga, kami telah mengumumkan platform mekanisme transisi energi bersama dengan ADB (Asian Development Bank)," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Ridha mengatakan pihaknya juga mendapatkan berbagai pendanaan konsesi, serta mendapati kemitraan yang baik dari perusahaan terbaik global.

"Kami menggunakan pembiayaan campuran. Kami mendapatkan pendanaan konsesi, serta investor konsesi, kami bermitra dengan yang terbaik di kelasnya secara global, untuk memastikan bahwa apa pun yang kami investasikan membawa hal-hal baik dalam kehidupan," lanjutnya.

Menurutnya perkembangan industri kendaraan listrik juga menjanjikan di ASEAN. Ridha menyebut masing-masing negara di ASEAN telah memiliki modal besar untuk menggenjot industri kendaraan listrik.

"Thailand, misalnya, merupakan negara besar di bidang otomotif. Indonesia kembali diberkahi dengan kekayaan tanah dan sumber daya alam mulai dari nikel hingga kobalt, bauksit, di ASEAN merupakan pasar yang besar untuk kendaraan listrik," ujar dia.

"Jadi itu adalah sesuatu yang saya rasa saya nantikan untuk bekerja sama dengan negara-negara tetangga ASEAN untuk mengembangkan EV," pungkas dia.


Hide Ads