Proyek pengembangan infrastruktur hijau ini merupakan kerja sama antara Indonesia, Jepang, dan Cina. Proyek ini merupakan bukti nyata Pertamina yang didukung oleh Pemerintah Indonesia telah aktif membangun kolaborasi dengan negara-negara Indo-Pasifik.
"Kerja sama pada proyek ini dilakukan bersama dengan Mitsubishi Corporation dari Jepang, SEPCO III Electric Power Construction Co., Ltd. dari Cina dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dari BUMN Indonesia," terang Julfi.
Lebih lanjut, Julfi menjelaskan bahwa PGE yang telah memiliki pengalaman panjang dalam mengembangkan energi panas bumi di Indonesia saat ini telah memiliki kapasitas terpasang sebesar 670 MW dan tengah memasang target untuk meningkatkan kapasitas menjadi 1 GW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proyek ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional untuk mendukung target 1 GW yang akan dicapai dalam rentang waktu dua tahun," kata Julfi.
Selain itu, proyek ini merupakan salah satu inisiatif transisi energi yang bertujuan untuk mendukung target pemerintah mencapai target Net Zero Emission tahun 2060.
"Tujuan dari proyek ini adalah untuk memitigasi risiko perubahan iklim dan mendukung Indonesia mencapai 23% bauran jaringan listrik nasional dari sumber terbarukan pada tahun 2025 yang tentunya berpotensi menurunkan emisi sebesar 581.784 tCO2eq/tahun," ujar Julfi.
(aid/hns)