Luhut Ajak Investor Suntik Dana Kembangkan Teknologi Penyimpanan Karbon di RI

Luhut Ajak Investor Suntik Dana Kembangkan Teknologi Penyimpanan Karbon di RI

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 11 Sep 2023 12:31 WIB
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Maritim dan Investasii Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom)
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia sedang mendalami potensi teknologi carbon capture storage (CCS) atau penangkapan dan penyimpan karbon. Hal ini dapat dilakukan sebagai langkah pengendalian emisi dari industri di Indonesia.

Luhut menjelaskan potensi penyimpanan karbon di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 400 gigaton. Bukan cuma mengendalikan emisi, teknologi ini juga dapat memberikan peluang bisnis dan investasi yang signifikan di Indonesia.

Maka dari itu, Luhut mengajak para investor juga melirik pengembangan teknologi baru di Indonesia ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sektor CCS berkembang pesat, menawarkan investor peluang untuk menjadi yang terdepan dalam industri revolusioner yang menjanjikan keuntungan finansial jangka panjang sekaligus memenuhi tanggung jawab nihil emisi sebagai izin berinvestasi bagi industri global," ungkap Luhut dalam Indonesia-International CCS Forum di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).

Luhut menjelaskan investasi global baru-baru ini di sektor pengembangan CCS telah mencapai sekitar US$ 6,4 miliar atau sebesar Rp 97,9 triliun. Sementara di Asia saja jumlahnya sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18,3 triliun.

ADVERTISEMENT

"Indonesia seharusnya menjadi bagian utama dari investasi teknologi," ujar Luhut.

Dia juga menjelaskan pengembangan CCS di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar karena Indonesia memiliki sumber daya yang diperlukan dari penyimpanan karbon dioksida dan lokasi industri yang berdekatan.

Simak juga Video: Bumi Catatkan Rekor Suhu Terpanas Pada 3 Juli 2023

[Gambas:Video 20detik]




(hal/das)

Hide Ads