Malaysia Mau Setop Ekspor Harta Karun Ini Meski Jadi Incaran Dunia

Malaysia Mau Setop Ekspor Harta Karun Ini Meski Jadi Incaran Dunia

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 11 Sep 2023 21:59 WIB
Presiden Joko Widodo (keenam kiri) berfoto bersama Premier of the Peoples Republic of China Li Qiang (kelima kiri) dan (dari kiri) Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Head of Delegation Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao sebelum KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta, Rabu (6/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/aww.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.Foto: ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Jakarta -

Malaysia akan melarang ekspor harta karun energi yaitu logam tanah jarang (rare earth). Hal itu disampaikan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.

Dikutip dari Reuters, Senin (11/9/2023), berdasarkan United Stated Geological Survey 2019, Malaysia diperkirakan hanya memiliki cadangan 30.000 metrik ton. Sementara, China memiliki cadangan terbesar yang diperkirakan 44 juta ton.

Keputusan Malaysia diambil ketika dunia berupaya melakukan diversifikasi dari China yang merupakan produsen logam tanah jarang terbesar dunia. Logam tanah jarang digunakan untuk semikonduktor chip, kendaraan listrik hingga peralatan militer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anwar mengatakan pemerintah akan mendukung pengembangan industri logam tanah jarang di Malaysia dan larangan tersebut akan menjamin keuntungan yang maksimal bagi negara. Dia tidak mengatakan kapan larangan itu akan mulai berlaku.

Anwar mengatakan logam tanah jarang diperkirakan akan menyumbang sebesar 9,5 miliar ringgit (US$2 miliar) terhadap produk domestik bruto Malaysia pada tahun 2025 dan menciptakan hampir 7.000 lapangan kerja.

ADVERTISEMENT

"Pemetaan detail sumber unsur tanah jarang dan model bisnis komprehensif yang memadukan industri hulu, tengah, dan hilir akan dikembangkan untuk menjaga rantai nilai tanah jarang di tanah air," katanya.

Larangan yang diterapkan Malaysia dapat mempengaruhi penjualan ke China yang mengimpor sekitar 8% bijih tanah jarang dari negara Asia Tenggara tersebut antara bulan Januari dan Juli tahun ini. Hal itu menurut data bea cukai China.

(acd/hns)

Hide Ads