Punya Sederet 'Harta Karun' Ini, RI Diyakini Cepat Transisi ke Energi Hijau

Punya Sederet 'Harta Karun' Ini, RI Diyakini Cepat Transisi ke Energi Hijau

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 13 Sep 2023 16:00 WIB
Ketum Kadin, Arsjad Rasjid
Ketum Kadin, Arsjad Rasjid/Foto: 20detik/Iswahyudy
Jakarta -

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid menyebut potensi energi bersih Indonesia sangat besar. Bahkan Indonesia berpotensi menghasilkan 440 gigawat (GW) listrik yang berasal dari tenaga surya, angin, hingga air.

Belum lagi, Indonesia memiliki sumber mineral yang dibutuhkan untuk mendukung ekosistem menuju energi bersih, yang didukung oleh jutaan tenaga kerja muda. Oleh karena itu Arsjad menilai Indonesia bakal memimpin sektor energi bersih.

"Ditambah lagi sebagai produsen utama mineral yang diperlukan untuk energi bersih dan menjadi rumah bagi jutaan tenaga kerja usia muda. Kami berada dalam posisi untuk memimpin sektor energi bersih," kata Arsjad dalam Indonesia Green Incorporated di Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Arsjad mendorong kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat, sektor swasta, pemerintah, LSM untuk menyelesaikan tantangan menuju energi bersih. Ia juga mendorong dunia usaha agar lebih banyak berinvestasi pada energi dan teknologi yang ramah lingkungan.

Pemerintah diharapkan menyusun kebijakan dan insentif yang mendukung upaya tersebut. Pendidikan bagi sumber daya manusia juga harus diperhatikan, yang dapat menjadi bekal pemahaman dan keterampilan terhadap energi ramah lingkungan.

ADVERTISEMENT

"Meski ada kemajuan, kolaborasi antara dunia usaha dan pemangku kepentingan sangat penting untuk menavigasi kompleksitas inisiatif energi berkelanjutan," bebernya.

Selain itu, Arsjad menilai sudah saatnya bagi ASEAN untuk menjadi pembicaraan global karena keanekaragamannya. Ia melihat ekosistem di kawasan ini cukup unik, karena ada yang berperan sebagai pemasok dan ada juga yang menjadi konsumen.

"Sudah saatnya ASEAN menjadi bagian dari perbincangan global arena aset keanekaragaman hayati ini ada di ASEAN. Dan lebih dari itu ekosistem ASEAN sangat menarik. Ada negara-negara yang mampu menjadi pemasok dan ada negara di ASEAN yang mampu menjadi pembeli," pungkasnya.

Lihat juga Video: Rayu Pengusaha AS, Jokowi Sebut RI Penghasil Nikel Terbesar Dunia

[Gambas:Video 20detik]



(ily/ara)

Hide Ads