Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengunjungi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci, Jambi. Rencananya PLTA ini akan beroperasi sebagian pada Oktober 2024 nanti dan beroperasi penuh pada April 2025.
Menurutnya, proyek ini menjadi sangat penting mengingat 40% penyebab polusi udara berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Sehingga PLTA Kerinci ini dinilai dapat menjadi salah satu energi bersih di Sumatera.
"Ini kan proyek yang sangat penting apalagi dewasa ini di mana dunia, termasuk kita, mengurangi polusi. Salah satu 40% penyebab polusi karena PLTU, karena itu (energi) yang bersih dan renewable inilah salah satunya PLTA ," ungkap JK usai menyambagi proyek tersebut, Rabu (13/9/2023).
Selain itu, JK juga mengaku PLTA yang dibangun PT. Kerinci Merangin Hydro Power merupakan PLTA ke-4 yang dimiliki Kalla Group. Sebelumnya perusahaan milik keluarganya itu juga sudah memiliki PLTA lain yang terletak di Poso, Toraja, dan Mamuju.
"Di samping itu kita sudah punya 4 PLTA seperti ini. Ada di Poso, ada yang di Toraja, ada yang di sini (Kerinci), dan juga dia sedang kita bangun lagi di Mamuju. Tapi ini yang paling luas dia punya wilayah," jelasnya.
Lebih lanjut ia mengaku butuh waktu hingga 5 tahun untuk membangun PLTA Kerinci ini hingga jadi seperti saat ini, sudah selesai 67%. Setidaknya dibutuhkan lebih dari 2.000 pekerja yang semuanya SDM dalam negeri.
"Dibutuhkan waktu 5 tahun untuk bikin ini, butuh 2.000 orang yang bekerja, peralatan butuh banyak, kondisi teknis yang begitu berat. Tapi kita bersyukur bahwa kita dapat melaksanakannya dan Anda lihat sendiri semua pekerja anak muda dari sini (dalam negeri)," ungkapnya.
"Jangan pikiran tergantung ke asing itu terlalu mengada-ada. Coba lihat, bisa anak muda tamat dari semua universitas dari Aceh sampe Papua kerja di sini. Tadi kalau ketemu anak (pekerja) dari 'Muhammadiyah Aceh pak', ada dari Medan, ada dari Lampung, ada dari Jawa, ada dari Papua berkumpul," tambah JK.
JK mengatakan satu-satunya tenaga asing hanya konsultan dari Norwegia. Itu pun mereka tidak turun langsung untuk mengerjakan proyek ini.
Dikatakan para pekerja asing ini hanya datang sekitar 6 bulan sekali untuk melihat proyek tersebut dibangun sesuai standar internasional. Karenanya ia sangat bangga akan PLTA Kerinci ini yang sepenuhnya dibangun oleh anak bangsa.
(hns/hns)