Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi sorotan karena dituding menjadi biang utama polusi udara di DKI Jakarta dan sekitarnya. Namun, PLN memberi bukti bila tudingan tersebut tidak tepat.
General Manager PT PLN Indonesia Power (IP) PGU Suralaya Irwan Edi Syahputra Lubis mengatakan, pengelolaan PLTU Suralaya memiliki komitmen untuk berinovasi sehingga beberapa unit utama pembangkit memperoleh Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
PLTU Suralaya merupakan salah satu pembangkit yang memasok kebutuhan listrik di Pulau Jawa-Bali. Lokasi PLTU ini berada di Cilegon, Banten.
PLTU Suralaya, paparnya, memiliki berbagai inovasi sehingga dapat menjalankan proses bisnisnya dengan baik. "Hal itu ditandai dengan raihan proper emas. Pengelola PLTU bisa mengeliminasi emisi yang ditimbulkan oleh PLTU," tegas Irwan dihubungi, Kamis (14/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PLTU Suralaya kata Irwan, dalam mengoperasikan pembangkit, menjunjung tinggi prinsip Enviromental, Social and Governance (ESG) sehingga PLTU Suralaya sangat memperhatikan emisi gas buang dari pembangkit.
Dalam hal perolehan Proper Emas dari KLHK, menurut Lubis, PLN IP sebagai pengelola telah menerapkan 9R yaitu konsep Refuse, Rethink, Reduce, Reuse, Repair, Refurbish, Remanufacture, Repurpose, Recycle, dan Recover. "Konsep ini menjabarkan sinergitas upaya pencegahan hingga pengolahan ekses industri," ucapnya.
Berdasarkan laporan KLHK pada lima tahun terakhir, tuturnya, PLTU Suralaya secara konsisten mengelola emisi hingga mendekati 100%. Pada PLTU tersebut, sudah terpasang alat Electrostatic Precipitator/ESP serta Continuous Emission Monitoring System/CEMS.
"Kami juga memanfaatkan Fly Ash and Bottom Ash/FABA dari PLTU guna menggerakkan roda ekonomi masyarakat serta membangun infrastruktur desa di sekitar PLTU. Seperti halnya untuk pembangunan jalan, jembatan, paving untuk pencegah banjir, dan tetrapod untuk penahan abrasi," jelasnya.
Saat ini, Proper Emas dari KLHK untuk PLN diberikan atas kinerja PLTU Priok dan PLTU Lontar. Selain kedua PLTU itu, pada 2022, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yaitu PLTU Tanjung Jati-B, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Paiton 1-2, PLTU Paiton 9, PLTU Indramayu dan PLTU Rembang.
Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), yaitu PLTGU Tambak Lorok, PLTGU Perak Grati dan PLTGU Gresik juga menyabet Proper Emas. Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Gas (PLTDG) Pesanggaran dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Drajat juga mendapatkan penghargaan Proper Emas.