Pengusaha Beberkan Sebab Pengembangan Pembangkit Geothermal di RI Lambat

Pengusaha Beberkan Sebab Pengembangan Pembangkit Geothermal di RI Lambat

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 20 Sep 2023 11:13 WIB
Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia, Prijandaru Effendi
Foto: Achmad/detikcom
Jakarta -

Indonesia telah cukup lama mengembangkan pembangkit panas bumi. Namun, pengembangan panas bumi ini terhitung lambat.

Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia, Prijandaru Effendi mengatakan, Indonesia memakai energi panas bumi untuk mendukung kelistrikan sejak tahun 1984 dengan kapasitas 30 MW. Dia mengatakan, sejak saat itu pengembangan panas bumi terus berjalan meski lambat.

Hingga saat ini kapasitas terpasang pembangkit panas bumi sekitar 2.378 MW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Atau rata-rata pertumbuhan kapasitas terpasang per tahunnya hanya sekitar 60 MW," katanya dalam acara The 9th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition di JCC, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Dia mengatakan, hal itu jauh dari sumber daya panas bumi Indonesia yang mencapai 24 ribu MW dan cadangan 14 ribu MW.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dia mengatakan, yang menjadi tantangan dalam pengembangan panas bumi ada masalah harga listrik.

"Disparitas harga dengan keekonomian,proyek yang menarik bagi investor sesuai dengan tingginya risiko investasi dan harga terjangkau oleh satu-satunya pembeli yaitu PT PLN (Persero)," katanya.

Selain itu, dia mengatakan, yang menjadi tantangan ialah peraturan yang berubah-ubah. "Serta, seringnya perubahan peraturan mengakibatkan ketidakpastian bagi pengembang panas bumi," katanya.

Lihat juga Video 'Jepang Buang Limbah Nuklir, Warga Fukushima: Pemerintah Ingkar Janji:

[Gambas:Video 20detik]



(acd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads