Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut tahun 2022 ekonomi RI tumbuh 5,31%. Menurutnya investasi menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk di dalamnya investasi di sektor hulu migas.
"Investasi mencapai Rp 1.200 triliun, melampaui target Bapak Presiden sebesar Rp 1.200 triliun. Kalau tambah dengan investasi hulu migas hampir mencapai Rp 1.300 triliun," ujarnya saat menghadiri The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 di Nusa Dua, Bali.
Bahlil mengungkapkan investasi migas ini menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Hal ini terlihat dari nilai investasi di Luar Pulau Jawa yang mencapai Rp 345,9 triliun (52,3%), lebih besar dari besaran investasi di Pulau Jawa yang sebesar Rp 323,8 triliun (47,7%).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang menjadi sasaran besar dari Presiden, karena ingin membangun investasi berkualitas. Dan salah satu cirinya yaitu ada pemerataan. Selama ini Indonesia investasi di Pulau Jawa lebih besar. Bapak Presiden Jokowi memerintahkan untuk tidak boleh membangun Indonesia Jawa sentris, tapi membangun dari Jawa, Sumatera, sampai seluruh pelosok hingga Papua dan Kalimantan," terangnya.
Lebih lanjut dia memaparkan investasi hulu migas mendominasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Lebih tinggi dibandingkan sektor kelistrikan, energi terbarukan, dan pertambangan. Tahun ini, investasi hulu migas ditargetkan US$ 17 miliar. Dari jumlah tersebut, Indonesia telah berhasil merealisasikan US$ 5,7 miliar pada semester I 2023 atau meningkat 21% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
"Saya lihat realisasi investasi migas di 5 tahun terakhir itu naik terus. Kalau kita maksimalkan bisa lebih baik, karena potensi (migas) kita masih sangat besar," pungkasnya.
Sebagai informasi, IOG 2023 diselenggarakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Acara ini akan diadakan selama 3 hari penuh, yakni pada 20-22 September 2023, dengan mendatangkan sekitar 3.000 peserta dari 17 negara.
(ncm/ega)