Vietnam Siap Garap Harta Karun Logam Tanah Jarang

Vietnam Siap Garap Harta Karun Logam Tanah Jarang

Retno Ayuningrum - detikFinance
Senin, 25 Sep 2023 16:39 WIB
Indonesia disebut memiliki 512 titik harta karun yang tersebar di tambang timah. Harta karun ini disebut-disebut mempunyai nilai investasi yang sangat besar dan dunia pun sedang berlomba-lomba mencarinya.
Ilustrasi logam tanah jarang - Foto: Rachman_punyaFOTO
Jakarta -

Vietnam siap untuk menambang kembali logam tanah jarang tahun depan. Dikutip dari reuters disebutkan, ini merupakan rencana Vietnam untuk memaksimalkan potensi harta karun super langka ini.

Salah satunya adalah dengan cara memurnikan bijih menjadi logam yang digunakan untuk magnet kendaraan listrik, telepon pintar dan turbin angin.

Eksekutif di Blackstone Minerals Australia Tessa Kutscher mengatakan sebagai langkah awal, pemerintah Vietnam ingin meluncurkan tender untuk beberapa blok tambang Dong Pao sebelum akhir tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Ketua Vietnam Rare Earth JSC (VTRE) Luu Anh Tuan menyebut waktu lelang masih bisa berubah, tapi pemerintah Vietnam berencana untuk memulai kembali penambangan tahun depan.

Keputusan itu dipicu oleh kekhawatiran banyak negara atas rentannya rantai pasokan akibat kendali China atas mineral strategis dan perselisihannya dengan AS. Selain itu, Beijing tahun ini memberlakukan pembatasan ekspor pada logam-logam kecil yang digunakan untuk produksi semikonduktor.

ADVERTISEMENT

Menurut survei Geologi AS menyebutkan, Vietnam memiliki cadangan tanah jarang terbesar kedua di dunia. Namun, sebagian besar sektor ini masih belum diolah dengan baik. Hal ini karena, masih ada hambatan di investasi akibat rendahnya harga yang ditetapkan oleh China.

Meskipun begitu, Presiden AS Joe Biden menandatangani perjanjian selama kunjungannya di Hanoi untuk meningkatkan kemampuan Vietnam menarik investor dan mendapatkan cadangan mineral langkanya.

Dalam wawancara dengan reuters, 12 eksekutif industri, investor, analis dan pejabat dari berbagai negara menggambarkan rencana untuk Vietnam. Mulai dari investasi yang menurut mereka mencari alternatif rantai pasokan untuk mengurangi ketergantungan pada Tiongkok.

Beberapa pihak mengakui kesulitan dalam membentuk pusat logam tanah jarang. Namun, mereka mengatakan langkah ini dapat membuat Vietnam menjadi pemain yang penting sekaligus meredakan kekhawatiran Internasional, meskipun Tiongkok tetap dominan.

Kutscher mengatakan investasi Blackstone dalam proyek tersebut akan mencapai sekitar US$100 juta . Dia menambahkan bahwa perusahaan sedang berbicara dengan investor potensial, termasuk produsen mobil listrik VinFast dan Rivian untuk mendapatkan kontrak dengan harga yang bisa melindungi pemasok dari fluktuasi dan menjamin rantai pasokan yang aman bagi pembeli.

Pengaktifan kembali Dong Pao berpotensi membuat Vietnam menjadi salah satu pemain penting dalam industri logam tanah langka. Tanah langka di Dong Pao ini relatif mudah diakses dan banyak mengandung biji bastnaesit. Biji bastnaesit sendiri mengandung unsur kaya akan serium dan lantanida.

VTRE sendiri bertujuan dapat memenangkan konsesi yang memungkinkannya mengekstraksi sekitar 10.000 metrik ton oksida tanah jarang (REO) dalam setahun, atau sekitar sepertiga dari perkiraan produksi tahunan tambang tersebut. Hal ini akan menempatkan produksi Dong Pao sedikit di bawah produksi tambang Mountain Pass di California, salah satu tambang terbesar di dunia, yang menghasilkan 43.000 metrik ton setara REO pada tahun 2022.

Vietnam juga berencana mengembangkan tambahan untuk tambang logam tanah langka. Pada bulan Juli, Hanoi menetapkan target untuk memproduksi hingga 60.000 ton setara REO per tahun pada tahun 2030. Tiongkok menetapkan kuota domestik sebesar 210.000 ton pada tahun lalu.

Menurut analis riset di konsultan Project Blue David Merriman memperkirakan sasaran tersebut akan membuat Vietnam memproduksi 5% hingga 15% dari proyeksi produksi China pada akhir dekade ini.

(kil/kil)

Hide Ads