PT Putra Perkasa Abadi (PPA) dan PT Antareja Mahada Makmur (AMM) yang merupakan anak perusahaan PPA melanjutkan upaya dekarbonisasi dengan menggandeng Pertamina Patra Niaga dalam penyediaan Ultra Low Sulphur Gasoil dan Green Diesel.
Penandatanganan nota kesepahaman ini berlangsung disela event Coaltrans Asia ke 28 di Bali pada tanggal 26 September yang menandai tahun kedua kerjasama antara PPA Grup dan Pertamina Patra Niaga.
Dengan kerjasama ini, PPA Group dan Pertamina Patra Niaga memasukkan Ultra Low Sulphur Gasoil dan Green Diesel ke dalam Program Pertamina One Solution. Program ini mempermudah akses PPA ke berbagai produk Pertamina, termasuk layanan Fuel Management System untuk penyediaan stok di lokasi site PPA Group.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Direktur PPA Christianto Setyo menggarisbawahi keselarasan produk-produk bahan bakar ramah lingkungan dari Pertamina Patra Niaga dengan strategi PPA untuk sektor ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola) dalam periode 2023-2027.
"PPA berkomitmen untuk terus mengurangi jejak lingkungan dari kegiatan operasional, diantaranya dengan mengurangi emisi dengan menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, dan kami berharap kerjasama ini menjadi langgeng," ujar Christianto dalam siaran pers, ditulis Kamis (28/9/2023).
Ultra Low Sulphur Gasoil adalah jenis bahan bakar dengan emisi yang rendah, bersahabat dengan lingkungan, mengandung aditif pelindung mesin, serta memiliki kadar asam yang minim, sehingga mengurangi risiko korosi pada komponen mesin. Bahan bakar ini juga setara dengan standar Euro 5, yang merupakan standar tertinggi untuk bahan bakar di dunia saat ini.
Direktur Antareja Mahada Makmur Muhammad Affan menjelaskan ultra low sulphur gasoline memiliki kadar sulfur yang sangat rendah, hanya 10 ppm, yang sangat penting untuk menjaga emisi gas buang yang ramah lingkungan. "Hal ini akan mengurangi emisi serta memperpanjang umur mesin karena rendahnya kandungan sulfur yang dapat mengurangi korosi pada mesin," ujar dia.
Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya juga mengungkapkan apresiasi kepada PPA atas keberaniannya menjadi salah satu perusahaan yang menjajaki penggunaan Ultra Low Sulphur Gasoil di Indonesia.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kolaborasi dan kerjasamanya. Kami berharap dapat memberikan dukungan penuh kepada PPA. Kami berharap PPA tumbuh dan berkembang, dan kami senang bisa menjadi bagian dari ekosistem ini. Kami akan secara khusus mengedukasi rekan-rekan di PPA untuk menggunakan produk Pertamina yang lebih ramah lingkungan," kata Maya.
Sementara itu, Green Diesel memiliki karakteristik mirip dengan bahan bakar fosil tetapi memiliki kualitas yang lebih unggul dalam beberapa parameter, termasuk cetane number yang lebih tinggi untuk pembakaran yang lebih efisien, serta kadar sulfur yang lebih rendah.
"Green diesel ini adalah bahan bakar diesel murni yang diproduksi dari bahan bakar bio, bukan FAME (Fatty Acid Methyl Ester). Proses produksinya membuat kualitasnya jauh lebih baik, dan bahan bakar ini dapat digunakan hingga 100% kandungan bio," ujar Maya.
Penandatanganan nota kesepahaman terkait Ultra Low Sulphur dan Green Diesel ini merupakan langkah besar bagi PPA untuk meningkatkan kontribusinya dalam upaya pelestarian lingkungan dan pencapaian Zero Net Emission di Indonesia.
(kil/kil)