Perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS) menghentikan operasinya di anjungan gas alam lepas pantai di Israel. Hal ini sesuai dengan instruksi dari Kementerian Energi Israel.
Chevron menjadi sumber utama gas untuk pembangkit listrik dan industri Israel. Karena penghentian sementara ini, Israel akan mencari sumber bahan bakar alternatif lain.
"Israel telah menghentikan produksi ladang gas di lepas pantai selatannya dan akan mencari sumber bahan bakar alternatif untuk memenuhi kebutuhan," kata Kementerian Energi, Senin (9/10/2023) dikutip dari Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, langkah ini diambil usai Hamas menggempur Gaza pada hari Sabtu lalu. Serangan ini dinilai paling mematikan sepanjang sejarah Israel.
Dalam pernyataan yang terpisah, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah memberi wewenang kepada Menteri Energi Yisrael Katz untuk memerintahkan keadaan darurat bagi sektor energi Israel selama dua minggu ke depan, jika diperlukan.
Sementara itu, Chevron terus memasok pelanggan di Israel dan kawasan dari Anjungan Produksi Leviathan.
"Ladang gas lepas pantai terbesar Israel, Leviathan, terus beroperasi secara normal," kata Chevron.
Simak Video 'MER-C Bakal Kirim 5 Tim Medis ke Gaza':