Target 4 Juta Jaringan Gas Masuk Rumah Warga Sulit Tercapai, Ini Penyebabnya

Target 4 Juta Jaringan Gas Masuk Rumah Warga Sulit Tercapai, Ini Penyebabnya

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 12 Okt 2023 17:02 WIB
Pekerja melakukan penggalian jaringan pipa gas rumah tangga di salah satu perumahan di Pondok Karya, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (1/8/2023). Saat ini, PT PGN tengah membangun jaringan pipa gas di 15 titik pembangunan jaringan gas rumah tangga melalui skema investasi internal untuk 4 Provinsi, yaitu Lampung, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat meliputi 11 Kabupaten Kota yaitu Lampung, Bekasi, Cilegon, Cirebon, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Karawang, Kota Tangerang, Kab Tangerang, dan Bogor.
Ilustrasi pemasangan jaringan gas - Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, target pemerintah membangun jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 4 juta di tahun 2024 sulit tercapai.

Ia menuturkan, saat ini baru ada sekitar 835 ribu jaringan gas, rinciannya 594 ribu oleh pemerintah dan 241 ribu dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Airlangga menargetkan jaringan gas di 2024 mencapai 2,5 juta sambungan.

"Karena kalau cuma 800 ribu terlalu rendah. Kan targetnya semula 4 juta, cuma dengan capaian 800 ribu ini target 4 juta di 2024 sulit tercapai. Jadi dari 835 ribu sambungan sekarang, diharapkan bisa ditingkatkan menjadi 2,5 juta, tapi yang kerja nanti pihak swasta," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (12/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya pemerintah akan mengubah peraturan sehingga memungkinkan pihak swasta menggarap proyek jaringan gas dengan skema KPBU. Penanggung jawabnya ada di Kementerian ESDM.

Menurut Airlangga, usai rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut disinggung beban fiskal yang terus meningkat karena beban LPG. Peningkatan terjadi pada konsumsi LPG subsidi 3 kilogram.

ADVERTISEMENT

"Rapat internal tadi presiden menanyakan progres daripada jaringan gas, dan beban fiskal terhadap LPG. Tadi disampaikan beban fiskal terus meningkat karena konsumsi LPG dari tahun ke tahun terus meningkat teruma yang subsidi," imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pihaknya mendorong agar jaringan gas bisa mencapai target. Kemenperin akan mengoptimalkan penggunaan pipa-pipa dalam negeri. Agus optimis perusahaan Indonesia bisa memenuhi syarat, mengingat jumlahnya yang banyak.

"Tugas saya hanya mempersiapkan bahwa pipa-pipa yang akan dipakai Jargas (jaringan gas) itu sepenuhnya buatan dalam negeri.

(ily/kil)

Hide Ads