PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) meluncurkan Program Desa Energi Berdikari di Kelurahan Tanjungsari, Kota Jambi. Program ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTK di bawah pilar Pertamina Transko Care Environment untuk pelestarian lingkungan.
Vice President Legal & Relations PTK Sonny Mirath mengungkapkan Desa Energi Berdikari Jambi ini merupakan yang pertama bagi PTK, anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS) Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML). Ia mengatakan Desa Energi Berdikari Jambi ini sebelumnya adalah rumah bank sampah Omah Sinau yang dikembangkan untuk memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat sekitar.
Sebelum menjadi Desa Energi Berdikari, selama 2 tahun terakhir bank sampah ini telah mengelola sampah anorganik. Sampah yang didominasi plastik dan kertas ini diolah menjadi aneka produk souvenir, seperti mainan anak dan berbagai produk kreatif lainnya. Hingga tahun 2023, bank sampah ini mengembangkan pengelolaan sampah organik berbasis energi bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pengelolaan sampah organik di Desa Energi Berdikari ini memiliki tiga pengembangan terbaharukan. Pertama, sampah organik menjadi pakan dalam Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF).
Kedua, budi daya Maggot dijadikan bahan utama pakan lele di dalam bioflok. Ketiga, seluruh operasional pengelolaan sampah organik tersebut menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang juga merupakan energi bersih terbarukan.
Sonny menambahkan ketiga pengembangan tersebut melengkapi pengelolaan limbah rumah tangga menjadi produk-produk bernilai tambah, seperti lilin aromatik dari pengolahan minyak jelantah, sistem pertanian vertical garden.
"Melalui program ini, PTK turut berkontribusi pada penurunan emisi karbon melalui transformasi energi dengan memberikan akses energi terbarukan bagi masyarakat di tingkat lokal, termasuk mengurangi sampah rumah tangga baik anorganik maupun organik, sehingga kita bisa mengurangi sampah dari sumber pertama," tutur Sonny dalam keterangan tertulis, Jumat (27/10/2023).
Sementara itu, Manager Stakeholders Management PIS Vega Pita menjelaskan program ini meliputi pemberian akses Energi Terbarukan (ET) kepada masyarakat. Energi Terbarukan akan digunakan untuk kegiatan pemberdayaan perekonomian masyarakat guna mendorong Kemandirian Energi dan Kemandirian Ekonomi Masyarakat.
Menurutnya, upaya ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan komitmen Environmental, Social and Governance (ESG) Pertamina.
Lebih lanjut, ia menerangkan Desa Energi Berdikari ini menjadi Desa Energi Berdikari ke 64 di Pertamina Group. Melalui program ini, Pertamina Group berupaya mengedukasi masyarakat agar lebih paham mengenai Energi Terbarukan.
Wakil Walikota Jambi Maulana yang turut hadir dalam peresmian pada Selasa (24/10) ini pun turut mengapresiasi inisiatif dan prakarsa yang dilakukan oleh PTK. Ia menilai upaya PTK untuk memberikan akses energi terbarukan kepada masyarakat lokal adalah langkah tepat untuk mengakselerasi transformasi energi ke arah yang lebih berkelanjutan.
Ia pun menilai penggunaan energi bersih yang diarahkan untuk mengatasi masalah sampah hingga menjadikan sampah bernilai ekonomi ini sebagai langkah yang tepat.
"Dalam upaya mengakselerasi transformasi energi terbarukan, pemerintah tentu tidak bisa bergerak sendiri. Pemerintah perlu dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah pelaku usaha, baik BUMN maupun swasta," ungkap Maulana.
"Terima kasih kami ucapkan kepada PTK, semoga inisiatif seperti ini bisa juga dilakukan oleh perusahaan lain," tandasnya.
(akd/akd)