PT Pertamina (Persero) secara resmi meluncurkan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Pertamina SAF hari ini. Pertamina SAF merupakan bahan bakar aviasi dengan campuran komponen minyak sawit.
Pengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi khususnya di bisnis aviasi, sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060. Pertamina SAF merupakan bahan bakar ramah lingkungan, yang menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula SAF sehingga dapat mengurangi emisi gas buang pesawat terbang.
Selain itu, aspek pemanfaatan komponen minyak sawit ini dapat mendorong perkembangan industri dan ekonomi di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertamina memiliki komitmen mendukung net zero emission 2060 atau lebih cepat," kata Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (27/10/2023).
Setelah melalui serangkaian tahap pengembangan dan uji coba kehandalan SAF, Pertamina bersama Garuda Indonesia melaksanakan kegiatan penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo menggunakan bahan bakar Pertamina SAF hari ini. Melalui implementasi penerbangan komersial ini, masyarakat dapat merasakan manfaat penggunaan energi terbarukan yang sama kualitasnya dengan energi fosil.
Untuk mempersiapkan penerbangan tersebut, Pertamina melakukan pengisian SAF melalui Soekarno-Hatta Fuel Terminal and Hydrant Installation (SHAFTHI), di Cengkareng, pada Kamis (26/10). Pengisian SAF juga akan dilakukan melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo (Surakarta) sebelum armada kembali ke Soekarno-Hatta sore ini.
Pertamina SAF juga telah melalui uji terbang yang dilaksanakan pada 4 Oktober 2023, SAF telah melalui tahapan ground round dan flight test pada pesawat komersial berjenis Boeing 737-800 NG dengan nomor registrasi PK-GFX, milik maskapai Garuda Indonesia. Uji terbang dilakukan selama 60 menit, dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu.
Pertamina SAF merupakan hasil inovasi dan kolaborasi antara subholding Pertamina. Melalui fasilitas Green Refinery PT Kilang Pertamina Internasional di Kilang Cilacap, SAF menggunakan metode co-processing Hydrotreated Esters and Fatty Acids (HEFA), dan sesuai standar internasional. Nantinya SAF akan dipasarkan melalui PT Pertamina Patra Niaga untuk industri aviasi di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan kepada pasar aviasi internasional.
"Hasil serangkaian uji coba telah dilaksanakan menunjukkan performa SAF sama dengan konvensional," katanya.
Sementara, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan penerbangan menggunakan Pertamina SAF merupakan keseriusan perusahaan mendukung energi bersih. Dia berharap, Garuda ke depannya dipersepsikan sebagai perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan.
"Kita berharap ke depan Garuda dipersepsikan perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan dan memikirkan masa depan anak cucu kita," kata Irfan.
(acd/ara)