Bos PLN Buka-bukaan Spesifikasi PLTS Terapung Terbesar di ASEAN Rp 1,7 T

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 09 Nov 2023 11:11 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo buka-bukaan spesifikasi PLTS Terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat. PLTS terapung yang satu ini diklaim jadi yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke 3 di seluruh dunia.

Darmawan menjelaskan PLN menggarap proyek ini bersama dengan raksasa energi Uni Emirat Arab (UEA) Masdar. Porsi kerja samanya PLN sebanyak 51% dan Masdar 49%.

PLTS Terapung ini sendiri dibangun di atas Danau Cirata dengan luasan area 200 hektare dan berkapasitas 192 megawatt peak. PLTS ini terdiri dari 13 pulau dengan total luasan panel surya sekitar 130 hektare.

"Ini island-island bapak, ini ada 13 pulau. Jadi bapak 13 pulau, 1 pulau 10 hektare, jadi 130 hektare total area 12 hektare. Satu panel surya itu 560 megawatt," kata Darmawan saat memaparkan profil PLTS Cirata ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) disiarkan virtual, Kamis (9/11/2023).

Darmawan memaparkan sesuai arahan Menteri ESDM Arifin Tasrif, PLN diminta membangun sistem PLTS yang memiliki sifat smart power plant, smart transmission, smart distribution, smart control system. Salah satunya adalah mengadopsi teknologi smart grid.

Sistem tersebut menggabungkan teknologi panel surya dengan kecerdasan buatan dan jaringan listrik cerdas. Tujuannya adalah untuk menghasilkan, mendistribusikan, dan mengelola energi matahari dengan cara yang lebih pintar dan efisien.

"Dengan adanya smart grid di sini tadinya hanya nambah 5 gw, karena sistem kami tidak bisa mem-balance, dengan smart grid ini bisa naik 28 gw," ujar Darmawan.

Bisa Ditingkatkan Jadi 800 MWp
Lebih lanjut, saat ini PLTS Terapung Cirata masih bisa dikembangkan hingga kapasitas 800 megawatt peak. Pasalnya, pemerintah telah mengizinkan agar pemanfaatan ruang danau bisa digunakan untuk PLTS seluas 20%.

Dahulu, area yang diperbolehkan hanya 5%. Di PLTS Terapung Cirata sendiri baru hanya memanfaatkan 4% dari total luas area.

"Danau itu kan sekarang 20% boleh dipasang PLTS apung, sebelumnya hanya 5% pak. Kalau ini (PLTS Cirata) baru 4% pak dari luas danau, jadi itung-itungannya masih bisa ditambah 800 megawatt," kata Darmawan.

Yang tak kalah membanggakan, Darmawan mengungkapkan PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara ini mayoritas dibangun dengan komponen dalam negeri. Tingkat TKDN PLTS Terapung Cirata mencapai 60%. Barangnya pun tahan lama, bisa dipakai sampai 25 tahun.

"Floating-nya sudah 60% TKDN bahan dari Indonesia, nyetak di Indonesia, desain dari luar. Ini tahan 25 tahun," beber Darmawan.

Lebih lanjut, PLTS Terapung Cirata ini juga banyak membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Setidaknya ada 1.400 tenaga kerja lokal dari Purwakarta, Cianjur, hingga Bandung Barat yang dilibatkan dalam proyek ini.

"Kami pekerjakan 1.400 pekerja lokal waktu pembangunan, dari Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat. Ketika kami training 3 bulan, produktivitas sehari bisa 4 megawatt. Luar biasa," kata Darmawan.

Simak juga Video: Momen Presiden Jokowi Resmikan PLTS Terapung Cirata 192 MWp






(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork