Jaringan Listrik Tanpa Ngadat Wajib Ada di Smart City, buat Apa?

Jaringan Listrik Tanpa Ngadat Wajib Ada di Smart City, buat Apa?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 16 Nov 2023 15:05 WIB
Ilustrasi Hari Listrik Nasional.
Foto: Istimewa
Jakarta -

Smart City saat ini sedang digaungkan oleh pemerintah. Untuk pembangunan Smart City ini dibutuhkan stabilitas dan keandalan koneksi internet dan suplai listrik tanpa hambatan.

Karena itu jaringan 5G dan migrasi jaringan listrik pintar menjadi pondasi utama untuk mewujudkan konsep smart city yang canggih dan modern.

Business Vice President Power System Schneider Electric Indonesia Surya Fitri mengungkapkan dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Juli 2023, layanan 5G di Indonesia saat ini tersedia di wilayah Jabodetabek, Medan, Solo, Bandung, Surabaya, Makassar, Batam, Denpasar, dan Balikpapan .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun begitu upaya untuk memperluas jangkauan 5G ini tetap menjadi prioritas, dan titikperluasannya pun diskalakan berdasarkan kebutuhan.Kemkominfo sendiri memiliki target pengembangan jaringan 5G untuk mendukung pembangunan kota cerdas atau smart city, melalui Gerakan Menuju Smart City dengan target 150 kabupaten dan kota terafiliasi untuk penerapan smart city ini.

"Berbicara mengenai konsep smart city, maka pondasi utama dan sangat krusial adalah memastikan stabilitas dan keandalan dari koneksi internet dan suplai listrik. Tanpa jaringan internet dan listrik yang andal dan tanpa gangguan maka akan sulit untuk mewujudkan konsep smart city yang canggih dan modern,"ujar dia dalam siaran pers, ditulis Kamis (16/11/2023).

ADVERTISEMENT

Menurut dia, transformasi jaringan listrik pintar kini menjadi tuntutan untuk meningkatkan performa jaringan listrik yang semakin terdistribusi dan diverifikasi sumber energi yang membutuhkan visibilitas lebih dan kendali penuh.

Untuk mendukung jaringan listrik pintar ini dibutuhkan pemantauan dan kontrol secara real time. Kemudian otomasi jaringan dan kemampuan perbaikan secara mandiri, peningkatan keamanan dan keselamatan pekerja, pemeliharaan, layanan konsumen yang baik hingga sumber daya energi terdistribusi.

Surya menjelaskan jaringan dua arah tercipta dengan semakin banyak konsumen energi yang menjadi produsen melalui penggunaan energi terbarukan dan penyimpanan energi yang terus meningkat.

Dengan memanfaatkan konektivitas 5G, operator jaringan listrik dapat secara efisien memantau dan mengontrol produksi dan penyimpanan energi dari sumber-sumber yang terdesentralisasi ini. Hal ini memastikan integrasi energi terbarukan yang lancar ke dalam jaringan, menyeimbangkan pasokan dan permintaan, dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya energi bersih.

"Ini beberapa contoh bagaimana jaringan listrik dapat menggunakan 5G untuk mendorong efisiensi operasional sekaligus meningkatkan ketahanan jaringan listrik. Kontinuitas dan keandalan data smart grid juga perlu didukung oleh edge computing yang memungkinkan data jaringan utilitas yang berasal dari berbagai sensor diproses secara lokal, sehingga meminimalkan latensi," ujar dia.

(kil/kil)

Hide Ads