Pertamina Usulkan Penambahan Kuota Solar hingga LPG 3 Kg

Pertamina Usulkan Penambahan Kuota Solar hingga LPG 3 Kg

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 21 Nov 2023 19:15 WIB
Pemilik pangkalan saat menyusun tabung LPG 3kg di Medan. (Foto: Kartika Sari/detikSumut).
Ilustrasi LPG 3Kg - Foto: Kartika Sari
Jakarta -

PT Pertamina (Persero) mengusulkan menambah kuota untuk solar dan LPG 3 kilogram (kg). Penambahan ini diusulkan seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memastikan meski ada penambahan kuota, kemampuan anggaran yang dimiliki sangat aman. Terutama anggaran untuk LPG 3 kg, yang disebut masih tersisa Rp 45 triliun atau 38% dari maksimal dana.

"Sebetulnya over kuota nanti tentu kami mohon dukungan ini. Ada sedikit volume namun dari sisi kebutuhan anggaran sangat aman, karena untuk LPG itu hanya terpakai sebagian masih ada sisa anggaran yang bisa digunakan untuk menambah anggaran penambahan kuota," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII, DPR RI, Selasa (21/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan pihaknya meminta untuk ada tambahan kuota BBM subsidi solar menjadi sebesar 18,1 kilo liter (KL) dari kuota awal 16,8 KL. Hal ini juga seiring dengan konsumsi dan pendaftaran menggunakan QR Code dari Juli hingga Agustus 2023 lalu.

"Sehingga prognosa mungkin terjadi di akhir tahun memang di angka 19,6 KL menjadi 18,3 KL. Ini memang sempat diajukan penyesuaian kuota kepada Kementerian ESDM. Selanjutnya perhitungan kembali dengan Kementerian ESDM sudah mengajukan 18,1 juta KL," terangnya.

ADVERTISEMENT

Kemudian, pihaknya juga meminta menambahkan kuota untuk Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) minyak tanah (kerosene) dari sebelumnya 500 KL menjadi 504,22 KL.

Lalu, Pertamina juga meminta ada menambahkan kuota untuk LPG 3 kg dari sebelumnya 8 juta metrik ton (mt) menjadi 8,19 juta MT. Riva mengatakan dalam prognosa awal menyalurkan LPG 3 kg pada 2023 sebesar 8,28 juta MT.

"Telah dilakukan perhitungan ulang dengan Kementerian ESDM menjadi 8,19 MT," jelas dia.

Sementara untuk Pertalite, Pertamina tidak mengusulkan untuk ditambahkan kuotanya. Karena saat ini kuota konsumsi Pertalite masih di bawah yang ditentukan. Di mana saat ini kuotanya 32,6 juta KL sementara prognosanya hanya dikonsumsi 30,8 juta KL.

(ada/kil)

Hide Ads