Laporan dari Dubai

Bos PLN Ungkap Cara Maksimalkan 'Harta Karun' Energi dari Tenaga Air di RI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 05 Des 2023 13:15 WIB
Bos PLN buka-bukaan soal pembangkit listrik tenaga air yang punya potensi besar untuk terus dikembangkan di Indonesia - Foto: detikcom/Sylke Febrina Laucereno
Dubai -

Pembangkit listrik tenaga air memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan di Indonesia. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan dalam perencanaan tahun 2040 ada penambahan sekitar 32 gigawatt renewable energy sebagai based slot dan sebagian besar merupakan tenaga air.

Menurut dia untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kolaborasi secara internasional. "Tentu saja strateginya seperti apa, kami juga saling berbagi dan dalam proses ini semua tantangannya bukan hanya bisa dipetakan, tapi juga bisa diselesaikan," ujar dia dalam acara diskusi panel bertajuk Powering Sustainable Growth With Hydropower The Industrial Revolution Was Powered by Water di Paviliun Indonesia Dubai COP28, ditulis Selasa (5/12/2023).

Selanjutnya, PLN juga membangun kolaborasi dan investasi secara bersama-sama dengan satu tujuan, agar sumber daya energi baru terbarukan yang besar di Indonesia bisa dimanfaatkan.

"Bagaimana kita bisa menyediakan affordable green energy. Lalu manfaat buat pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat yang selama ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo bisa terus dijaga momentumnya," ujar dia.

Kemudian dalam prosesnya, PLN juga terus membangun kapasitas nasional sehingga menciptakan lapangan pekerjaan, memberikan kemakmuran kepada rakyat, memerangi kemiskinan.

"Ini juga memerangi kemiskinan dan dalam proses itu tentu saja we have to take care the environment. Jadi dalam proses ini kita menjaga agar ke depannya penyediaan energi bukan hanya affordable tapi juga sustainable," jelas Darmawan.

Dalam keynote speech, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkap pentingnya pengembangan pembangkit listrik tenaga hidro dalam gelaran COP 28 di Dubai. Arifin menjelaskan dalam World Hydro Power Congress (WHC) 2023 di Bali, Oktober lalu menyepakati Bali Statement tentang Powering Sustainable Growth yang menegaskan kembali peran pembangkit listrik tenaga hidro sebagai tulang punggung strategi nasional dalam membangun ekonomi rendah karbon.

Lalu saat ini sebagian besar potensi pembangkit tenaga hidro yang masih belum dimanfaatkan berada di negara-negara berkembang. Bali Statement memberikan empat rekomendasi kepada pemerintah seluruh dunia.

"Yang pertama, merencanakan kebutuhan energi di masa depan dengan lebih banyak variabel energi terbarukan. Kedua, memberikan insentif pada tenaga hidro yang berkelanjutan melalui mekanisme berbasis finansial dan pasar," ujar Arifin.

Ketiga, mengakselerasi pengembangan energi terbarukan melalui proses perizinan yang transparan dan efisien. Kemudian yang terakhir adalah memasukkan praktik keberlanjutan tenaga hidro ke dalam regulasi dan kewajiban sektor keuangan.

Selanjutnya, Arifin mengatakan tenaga hidro memainkan peran penting dalam sistem energi di seluruh dunia. Sejalan dengan komitmen Paris Agreement, IEA dalam COP27 menyatakan bahwa tenaga hidro juga mencegah emisi sekitar 3 gigaton (GT) CO2 per tahun, yang mewakili sekitar 9% emisi CO2 tahunan global.

Di Indonesia, tenaga hidro telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyediaan akses listrik yang terjangkau, sekaligus memperkuat pengelolaan air dan melestarikan daerah tangkapan air di dalam sistem energi Indonesia selama satu abad terakhir.

"Indonesia memiliki potensi tenaga hidro lebih dari 95 gigawatt (GW), meski pemanfaatannya baru mencapai 7 GW. Senada dengan Bali Statement, Indonesia berharap untuk dapat memperkuat kolaborasi dan kerja sama dalam memanfaatkan potensi yang besar ini. Tidak hanya terbatas pada sumber tenaga hidro, namun juga potensi yang belum tergali dari luas permukaan bendungan yang dapat dimanfaatkan untuk PLTS Terapung," tandasnya.

Tak cuma itu, dia juga mengatakan Indonesia baru saja meresmikan PLTS Terapung Cirata yang berkapasitas 192 MWp, terbesar di Asia Tenggara. PLTS ini dibangun di atas bendungan seluas 200 hektar yang memiliki kapasitas PLTA sebesar 1 GW. Saat ini Indonesia juga tengah mengembangkan fasilitas pumped storage berkapasitas total 4x260MW di PLTA Upper Cisokan, Jawa Barat.

Selanjutnya, dengan pengembangan tenaga hidro diharapkan dapat menghasilkan listrik yang ramah lingkungan, meningkatkan stabilitas jaringan listrik, dan berkontribusi dalam membentuk masa depan energi berkelanjutan bagi generasi mendatang. Untuk mencapainya, diperlukan kolaborasi inklusif dalam pengembangan tenaga hidro.

"Izinkan saya untuk menyerukan kepada berbagai pihak global untuk mendorong kolaborasi inklusif dalam pengembangan tenaga hidro. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa kita memiliki energi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan," kata Arifin.

Tonton juga Video: PLN Pamerkan Rencana Kerja di Booth AIPF







(kil/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork