Menteri BUMN Erick Thohir mendukung perpanjang kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI). Sebagaimana diketahui, kontrak Freeport sejatinya baru akan habis pada 2041, tapi mau diperpanjang hingga 2061.
Erick mengatakan, perpanjangan kontrak ini bukan hal yang terburu-buru. Dia mengatakan, dalam bisnis tambang, investasi memang harus dilakukan di awal.
"Enggak terburu-buru, memang kan investasi untuk 2 tahun itu lagi kalau bisnis pertambangan mesti invest di awal, nggak bisa kontrak habis baru invest," kata Erick di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (19/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan, pilihan untuk Freeport ada dua, yakni mengembang potensi yang ada, atau berhenti pada 2041.
"Memang potensinya masih ada, atau shutdown 2041 pilihannya itu. Mau menggali potensi atau shutting down," ujarnya.
Dia mengatakan, jika mau mengembangkan potensi setelah 2041 maka Freeport harus investasi lagi sekarang. Erick sendiri mendukung keputusan Freeport untuk memperpanjang kontrak sebab akan meningkatkan porsi saham pihak Indonesia serta penerimaan ke negara.
"Kalau menggali potensi beyond 2041 dia mesti reinvest sekarang, Di situlah kenapa, Freeport bicara dengan kementerian-kementerian, bukan saya loh, kalau saya kan pemegang saham. Apalagi kita sudah 51% ya kita mendukung, apalagi kita nanti naik 61% alhamdulillah. Dividennya lebih gede lagi, itupun yang kita pengin dorong di Vale," terang Erick.
Dengan memperpanjang kontrak, Erick menambahkan, Freeport juga akan membangun smelter baru di Fakfak, Papua Barat.
"Kan investasinya selain smelter Gresik yang dinaikan 1,3 juta (ton) ditambah 1,7 (juta ton), nanti ada di Fakfak itu semua kan uang," ujarnya.
(acd/rrd)