Modif Motor Listrik Sepi Peminat, Realisasinya Baru Segini

Modif Motor Listrik Sepi Peminat, Realisasinya Baru Segini

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 15 Jan 2024 18:30 WIB
Mekanik melakukan pengujian intensitas cahaya lampu motor bbm yang dikonversi ke motor listrik di bengkel Bacip Moto Shop di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/7/2023). Bengkel Bacip Moto Shop binaan Bintang Racing Team tersebut merupakan bengkel resmi pemasangan, perawatan, pemeriksaan peralatan instalasi sistem penggerak motor listrik pada kendaraan bermotor dan mendapatkan lisensi Kementerian Perhubungan. Konversi motor tersebut dipatok dengan harga Rp9, 5 juta dengan jarak tempuh rata-rata 40 kilometer. 
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz
Konversi motor listrik - Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Jakarta -

Realisasi penyerapan anggaran Kementerian ESDM tahun 2023 sebesar 89,96% dari total anggaran Rp 6,87 triliun. Sementara, prognosa Kementerian ESDM di 2023 sebesar 90,92%.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, realisasi anggaran tidak terserap maksimal karena beberapa program tidak tercapai. Sebutnya, program alat memasak listrik (AML) atau rice cooker gratis. Dari target 500 ribu unit, realisasi program ini sebesar 342.621 unit.

"Program alat masak listrik yang memang baru Oktober dibuka, dan dalam waktu yang singkat itu sudah dilakukan upaya semaksimal mungkin sehingga dari 500 ribu, itu terealisasi 342 ribu," katanya di Kementerian ESDM Jakarta, Senin (15/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kata dia, target konversi motor BBM ke motor listrik yang tidak tercapai. Dari target 50.000 unit, kata Arifin baru terealisasi ratusan unit.

Pemerintah sendiri memberikan subsidi hingga Rp 10 juta untuk konversi motor BBM ke motor listrik.

ADVERTISEMENT

"Kedua yang tidak tercapai mengenai konversi listrik, anggarannya Rp 350 miliar, capaiannya sangat minim sekali, untuk 50 ribu unit, ini capaiannya masih mencapai skala hanya ratusan," katanya.

Arifin bilang, perlu upaya-upaya keras agar masyarakat mau beralih ke kendaraan listrik.

"Jadi kita memang perlu upaya-upaya keras menarik minat masyarakat sehingga konsumsinya bisa dilakukan. Sementara kita masih mempertahankan ketersediaan anggaran untuk konversi," katanya.

(acd/kil)

Hide Ads