Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyebut pemerintahan saat ini tidak serius dalam mendorong energi baru terbarukan (EBT). Hal ini disampaikannya saat dia menanggapi cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming soal penanganan karbon.
"Memang pajak karbon ini salah, bukan satu-satunya. Yang paling penting persiapkan energi baru terbarukan (EBT). Sayangnya komitmen pemerintah saat ini tidak serius," ujarnya dalam acara Debat Pilpres keempat di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Menurutnya, target EBT 23% yang seharusnya tercapai pada 2025 direvisi menjadi 17%. Dia menilai penundaan implementasi pajak karbon dilakukan pemerintah saat ini dari 2022 mundur menjadi 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target EBT yang mestinya kita harusnya punya target 2025 berkurang dari 23% justru diturunkan menjadi 17%," tuturnya.
Untuk itu, dia menilai pemerintah harus secara tegas melanjutkan implementasi pajak karbon. Hal ini sebagai bentuk agar transisi energi terbarukan dijalankan.
"Apanya yang dilanjutkan? Karena itu secara tegas harus dilanjutkan, implementasi pajak karbon dilakukan secepat-cepatnya sekaligus transisi energi baru terbarukan dijalankan," jelasnya.
Simak Video 'Gibran Singgung Energi Terbarukan, Cak Imin: Komitmen Pemerintah Tak Serius':