PT PLN (Persero) memastikan sistem kelistrikan dari Sabang hingga Merauke berada dalam kondisi aman dan siap mengawal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Terkait hal ini, PLN juga membangun 1.853 posko selama masa siaga Pemilu dari tanggal 11-20 Februari 2024.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menekankan pihaknya siap menyukseskan gelaran pesta demokrasi 5 tahunan dengan listrik yang andal. Menurutnya Pemilu 2024 merupakan momen penting untuk memilih pemimpin masa depan bangsa.
"Kami optimistis pasokan listrik PLN dalam Pemilu 2024 ini akan berjalan dengan aman dan lancar. Kami sudah melakukan persiapan dari dua bulan lalu dan kini sudah paripurna memastikan bahwa kita siap. Titik-titik kritis mendapatkan pelayanan khusus untuk menghindari adanya gangguan, tujuannya agar Pemilu berjalan lancar," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Selasa (13/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmawan menginstruksikan kepada semua unit untuk memastikan keandalan sistem kelistrikan di seluruh Tanah Air. Upaya ini untuk menjaga kelancaran proses pemungutan hingga penghitungan suara tanpa kendala apapun.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh Mundhakir Salman menyampaikan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 24 posko siaga kelistrikan, antara lain posko siaga Pemilu di Kantor PLN UID Aceh 2 lokasi, unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Banda 4 lokasi, UP3 Lhokseumawe 5 lokasi, UP3 Langsa 5 lokasi, UP3 Meulaboh 4 lokasi, dan UP3 Subulussalam 4 lokasi.
Dia mengatakan seluruh posko siaga disuplai dari 21 penyulang utama dan 17 penyulang backup. Adapun untuk daya mampu pasok listrik di Provinsi Aceh yaitu sebesar 1.014 Megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 547 MW, sehingga terdapat cadangan 467 MW.
"PLN UID Aceh berkomitmen untuk menyukseskan pesta demokrasi Pemilu 2024, salah satunya adalah dengan memastikan sistem kelistrikan dalam kondisi aman pada hari pencoblosan hingga perhitungan suara kelar dilakukan," kata Mundhakir.
Di sisi lain, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB), Didik Fauzi Dakhlan menjelaskan dalam periode siaga pihaknya membentuk 25 posko siaga dengan total 1.135 personel pemeliharaan yang berjaga di 18 Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG). Selanjutnya PLN UIT JBB juga menyiagakan 67 personel PDKB pada 6 Unit Pelaksana Transmisi (UPT) dan 208 personel line walker.
Didik menambahkan Pemilu 2024 bertepatan dengan musim hujan. Karena itu sejumlah langkah mitigasi dilakukan, di antaranya dengan memperbaiki sistem proteksi petir pada saluran transmisi serta kesiapan antisipasi banjir.
Kesiapan ini juga diikuti oleh kesiagaan pada 171 Gardu Induk yang tersebar di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Selain itu, PLN juga menyiapkan 12 mobil quick response, lengkap dengan peralatan kerja pemeliharaan Gardu Induk dan jaringan.
"Insyaallah jelang Pemilu 2024 ini kita persiapkan dengan baik, dan semoga tidak ada kendala dan hambatan yang cukup berarti, sehingga pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan baik dan sukses," kata Didik.
Hal senada disampaikan General Manager PLN UID Kalimantan Barat Joice Lanny Wantania. Dia menjelaskan dalam mengawal Pemilu 2024, pihaknya telah menyiagakan sebanyak 1.542 personel yang terdiri dari 1.250 Petugas Layanan Teknik, 264 pegawai, dan 28 personel Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
"Pengamanan listrik pada saat pagelaran pesta pemilu menjadi prioritas Utama PLN UID Kalbar. Diharapkan saat pelaksanaan pemilu hingga perhitungan kelistrikan andal dan lancar tidak terjadi gangguan," ucap Joice.
Terakhir, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono menyampaikan menyiagakan 1.244 personel untuk mengamankan gelaran Pemilu pada 14 Februari 2024. Sebanyak 3 tim PDKB disiapkan untuk berjaga dan mengantisipasi potensi gangguan kelistrikan yang tidak dapat terhindarkan.
"Saat pengamanan keandalan kelistrikan, petugas yang siaga juga kami lengkapi dengan 36 unit gardu bergerak (UGB), 23 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 98 mobile genset, 9 Unit Kabel Bergerak (UKB), 35 Crane 61 unit mobil pelayanan dan 31 unit motor layanan cepat di seluruh tanah Papua. Hal ini dilakukan agar pelayanan maksimal dapat dirasakan masyarakat," pungkas Budiono.
(akn/ega)