Menhub Buka Opsi Kerja Sama Bikin Kilang Pengganti Avtur dengan Singapura

Menhub Buka Opsi Kerja Sama Bikin Kilang Pengganti Avtur dengan Singapura

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 20 Feb 2024 15:09 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Markas IMO, Senin (27/11).
Budi Karya Sumadi - Foto: Ardan Adhi Chandra/detikcom
Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi baru saja melakukan pertemuan dengan Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat dalam kunjungan kerjanya. Inisiatif Singapura untuk menekan emisi penerbangan jadi bahasan utama dalam pertemuan itu.

Singapura berencana mensyaratkan seluruh penerbangan yang tiba di wilayahnya menggunakan bahan bakar hijau, yakni sustainable aviation fuel (SAF) mulai 2026.

Budi Karya mengatakan Indonesia menyambut baik inisiatif Singapura untuk mengatasi emisi penerbangan serta mengurangi emisi karbon dari operasional bandara. Dengan Chee Hong Tat, Budi Karya membahas soal kemungkaran kerja sama pembangunan kilang bahan bakar pesawat pengganti avtur di Indonesia.

"Kami membahas kemungkinan untuk bekerjasama dalam pembangunan kilang pengganti avtur, yang lebih ramah lingkungan, di wilayah Indonesia. Dengan begitu, Indonesia turut berpartisipasi dalam mengatasi emisi karbon dari penerbangan," ujar Budi Karya dalam keterangannya, Selasa (20/2/2024).

Singapura juga memutuskan untuk mengenakan biaya retribusi khusus mulai tahun 2026 bagi seluruh penumpang yang terbang dari Singapura. Biaya ini akan digunakan untuk mendukung penggunaan bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan.

Dalam pertemuan yang sana, Budi Karya juga melakukan pembahasan terkait kemungkinan pembukaan rute penerbangan dari Singapura ke berbagai destinasi wisata Indonesia, selain Denpasar dan Jakarta. Dia menilai rute-rute tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

"Saya akan mendorong dan memprioritaskan adanya penerbangan dari Singapura ke destinasi pariwisata di Indonesia yang sejalan dengan Perjanjian Bilateral Air Services antara Indonesia dan Singapura serta Perjanjian Open Sky ASEAN," jelas Budi Karya. (hal/kil)


Hide Ads