Laba Naik 28%, PGE Pastikan Dividen Bakal Cair!

Laba Naik 28%, PGE Pastikan Dividen Bakal Cair!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 14 Mar 2024 17:08 WIB
Melihat Aktivitas si PLTP Kamojang Milik PGE

Dua Pekerja tengah melakukan pengecekan sumur KMJ-51 di Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/10/2017). PT PGE Area Kamojang mengoperasikan 92 sumur, untuk memasok uap bagi Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Unit 1 sampai 5, dengan total kapasitas listrik terpasang 235 MW. Grandyos Zafna/detikcom

-.  PLTP Kamojang Unit 4 dan 5  dengan kapasitas 2x35MW beroperasi pada pertengahn tahun 2015, merupakan pilot project PT Pertamina Geothermal Energy, dalam mengoperasikan PLTP secara total project. Total project yakni pengerjaan proyek mulai dari tahapan eksplorasi dan pengembangan lapangan uap, hingga pembangunan dan pengoperasian PLTP untuk kemudian dijual dlm bentuk listrik.

-. PLTP Kamojang mulai di uji coba pada tahun 1978  dan mulai beroperasi pada tahun 1983.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk memastikan bakal membagikan dividen tahun ini. Dividen diberikan atas kinerja keuangan yang cemerlang pada tahun 2023, emiten berkode saham PGEO ini mencatat kenaikan laba bersih hingga 28%.

Direktur Keuangan PGEO Yurizki Rio memastikan pihaknya bakal membagikan dividen dengan nilai kesepakatan yang akan diumumkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang akan diselenggarakan pada akhir Mei 2024.

"Dividen tahun ini akan ada, berdasarkan laba tahun lalu. Tapi masih menunggu RUPS Tahunan yang akan digelar akhir Mei," kata Yurizki saat melakukan diskusi di Workroom Coffe Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam catatan detikcom, PGEO mencatatkan laba bersih US$ 163,57 juta atau Rp 2,56 triliun (kurs Rp 15.677) di 2023. Capaian itu meningkat signifikan sebesar 28,47% dibandingkan 2022 yang sebesar US$ 127,32 juta.

Perusahaan sendiri akan membagikan dividen merujuk pada prospektus perseroan. Artinya, pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50% dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan

ADVERTISEMENT

Pendapatan perusahaan pada 2023 tercatat mencapai US$ 406,29 juta, naik dari US$ 386,07 juta pada tahun sebelumnya. Penjualan mengalami peningkatan dengan kontribusi utama berasal dari area Kamojang sebesar US$ 151,51 juta, diikuti secara berurutan oleh Ulubelu US$ 120,18 juta, area Lahendong US$ 83,88 juta, area Lumut Balai US$ 41,32 juta, dan area Karaha dengan US$ 9,38 juta.

Rencana 2024
Tahun 2024 ini, PGEO akan mengalokasikan belanja modal atau Capex sebesar US$ 547 juta atau sekitar Rp 8,47 triliun. Yurizki mengatakan modal akan digunakan untuk operasional dan juga ekspansi.

"Capex tahun ini kita ada anggarkan sekitar 547 juta dollar AS dimana 10-15 persen untuk maintenance capex dan sisanya untuk growth capex," jelas Yurizki.

Sementara itu, Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan target utama perusahaan tahun ini adalah menambahkan produksi listrik dari panas bumi menjadi 728 megawatt dari awalnya 672 megawatt. Proyek Lumut Balai 2 bakal dikebut untuk bisa beroperasi akhir tahun ini.

"Target 728 megawatt itu dari 55 megawatt di proyek Lumut Balai 2 yang sudah groundbreaking tahun lalu, insyaallah comissioning in the end of this year. Jadi tambahan 55 megawatt," papar Julfi.

Julfi mengungkapkan PGEO sendiri punya target untuk bisa menjadi perusahaan panas bumi terbesar di Indonesia dengan produksi mencapai 1.000 megawatt atau 1 gigawatt di tahun 2026. Di tahun tersebut rencananya PGEO memiliki kapasitas produksi mencapai 1.077 megawatt.

(hal/rrd)

Hide Ads