Menteri ESDM Balas Anggota DPR Sentil Konversi Motor Listrik: Bukan Lucu-lucuan Bu

Menteri ESDM Balas Anggota DPR Sentil Konversi Motor Listrik: Bukan Lucu-lucuan Bu

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 19 Mar 2024 21:19 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif
Menteri ESDM Arifin Tasrif.Foto: Achmad Dwi Afriyadi/detikcom
Jakarta -

Pagu Anggaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di 2024 tercatat sebesar Rp 6,8 triliun. Dana tersebut digunakan untuk sejumlah program, salah satunya konversi motor listrik yang dianggarkan sebesar Rp 0,1 miliar atau sekitar Rp 100 juta.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan jumlah tersebut adalah untuk konversi motor sebanyak 10 unit. Tapi hal itu lantas dipertanyakan oleh Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS, Diah Nurwitasari.

"Saya juga melihatnya ketika tahun 2024 dianggarkan untuk 10 motor, ini levelnya kementerian Pak, bukan level kecamatan pengadaan urusan 10 motor. Kalau di tingkat desa 10 motor gitu target segitu, ini levelnya kementerian secara nasional, target 10 motor. Jadi bener main-main ini pak, saya lihatnya nggak ada keseriusan gitu," katanya dalam Rapat Kerja di DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya jika program tersebut gagal seharusnya direvisi dan dipersiapkan lagi dengan matang. Walaupun ia memandang program konversi listrik baik untuk pengurangan emisi.

Ia juga menyinggung serapan program konversi motor listrik yang menyisakan anggaran Rp 349,75 miliar. Diah menilai ada perencanaan yang kurang pas dalam program tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jadi 10, program konversi 10 unit untuk tingkat nasional itu bener-bener nggak pantas pak. Menurut saya harus ada hal yang serius diperhatikan di Kementerian ESDM ke depan. Karena masyarakat tentu berharap banyak sama Kementerian ESDM ini," tambah Diah.

Kritik juga disampaikan Anggota Komisi VII DPR Ratna Juwita yang mempertanyakan alokasi konversi motor sebanyak unit. Bila anggarannya Rp 100 juta untuk 10 unit motor, kata dia, jumlah tersebut sudah bisa dibelikan motor baru.

"Apakah karena memang pencapaiannya itu sangat sedikit kurang dari 1% makanya terus dipakai 10 unit, ini menurut saya kayak, ini guyon apa gimana ya," tanyanya.

Jawaban Menteri ESDM

Menanggapi itu Arifin menyebut anggaran untuk 10 unit motor listrik di 2024 bukanlah lucu-lucuan. Berdasarkan tahun sebelumnya, peminat motor listrik sebetulnya banyak namun terkendala sejumlah masalah.

"Yang motor listrik 10 ini bukan lucu-lucuan Bu Diah. Memang pengalaman kita yang kemarin ini dikasih 150 ribu unit memang itu agak, baru di anggarannya baru disediakan April 2023, nah sementara kita masih menyediakan infrastrukturnya," tuturnya.

"Kita lakukan opening registrasi untuk mereka yang mau melakukan konversi, peminatnya banyak, tapi sesudah dicek di Polis, surat-suratnya nggak lengkap semua. Kebanyakan motor-motor tua kita tuh statusnya nggak legal, bodong," sambungnya.

Bagi Arifin, yang terpenting adalah menyediakan ruang terlebih dahulu untuk program konversi motor listrik. Menurutnya kemampuan bengkel dalam melakukan konversi sudah bagus, dan bila jumlah peminat bertambah maka anggarannya akan ditambah.

"Kemampuan bengkel sudah cukup mengagumkan, sudah bisa mengkonversi dalam temp 3 jam 4 jam untuk 1 kendaraan. Dan kita sudah regulasi kemudahan udah dilakukan di kepolisian dan pihak (Kementerian) perhubungan, ya mudah-mudahan bisa bergerak. Kita kalau udah ada tambahan lag, kita sudah siapkan rumahnya walaupun baru 10, anggarannya 10 unit aja, tapi ada rumahnya dulu," tutup dia.

(ily/hns)

Hide Ads