Terkuak Rencana Pensiun Dini Pembangkit Listrik 660 MW

Terkuak Rencana Pensiun Dini Pembangkit Listrik 660 MW

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 17 Apr 2024 19:15 WIB
KEMMERER, WY - NOVEMBER 22: A coal mine operated by Westmoreland Coal is seen November 22, 2022 in Kemmerer, Wyoming. The coal from the mine is used to run the nearby Naughton power plant, which will be decommissioned in 2025. The mine will continue to operate. (Photo by Natalie Behring/Getty Images)
Ilustrasi pembangkit listrik menggunakan batu bara.Foto: Getty Images/Natalie Behring
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa di sela kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri acara Spring Meetings 2024 IMF-World Bank.

Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani dan Asakawa membahas kelanjutan kerja sama proyek Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM) pada Presidensi G20 Indonesia 2022 lalu. Kerja sama itu merencanakan pemensiunan dini salah satu pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebesar 660 megawatt (MW).

"Saat ini kita bekerja sama dalam uji coba pemensiunan dini salah satu pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 660 megawatt. Saat bertemu Presiden ADB Masatsugu Asakawa di penghujung agenda saya kemarin (16/4), kami membahas kelanjutan kerja sama proyek tersebut," katanya dalam unggahan di Instagram resmi @smindrawati, Rabu (17/4/2024).

Sri Mulyani mengaku optimis kerja sama itu dapat menjadi contoh di level global mengenai bagaimana transisi energi dilakukan secara konkret.

"Kerja sama ini juga menjadi bukti bahwa transisi energi tidak bisa dilakukan oleh suatu negara sendiri. Keterlibatan peranan MBD dan sektor swasta sangat diperlukan," tuturnya.

Di akhir unggahannya, Sri Mulyani menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja sama dari ADB kepada Indonesia selama ini.

"Semoga kerja sama dapat terus terjalin semakin kuat, khususnya dalam melanjutkan agenda transisi energi," pungkasnya. (aid/rir)


Hide Ads