Soal Rencana Impor Listrik dari RI, PM Singapura: Ada Kemajuan yang Baik

Soal Rencana Impor Listrik dari RI, PM Singapura: Ada Kemajuan yang Baik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 29 Apr 2024 14:32 WIB
Indonesian President Joko Widodo and, the Defence Minister and President-elect Prabowo Subianto meet with Singapores Prime Minister Lee Hsien Loong, and Deputy Prime Minister and Finance Minister Lawrence Wong at the Presidential Palace in Bogor, Indonesia April 29, 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Potret Jokowi-Prabowo Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor (Foto: REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta -

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong buka suara soal rencana perdagangan listrik lintas batas dengan Indonesia. Rencananya, Singapura akan mengimpor listrik yang diproduksi di Indonesia.

Ekspor impor listrik antara kedua negara memang menjadi bahasan utama dalam pertemuan bilateral antara Lee dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat.

Lee mengatakan secara bilateral sejauh ini ada kemajuan pesat dari rencana impor listrik Indonesia yang mau dilakukan negaranya. Sayangnya, Lee tak merinci kemajuan apa yang dia maksud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara bilateral kami mencapai kemajuan yang baik dalam memfasilitasi perdagangan listrik lintas batas," sebut Lee saat memberikan pernyataan pers bersama Jokowi, disiarkan virtual, Senin (29/4/2024).

Sementara itu, Jokowi sendiri mengatakan rencana perdagangan listrik lintas batas antara Indonesia dan Singapura bakal didorong Indonesia. Dia juga meminta pihak Lee juga serius untuk menindaklanjuti potensi kerja sama energi ini.

ADVERTISEMENT

"Rencana ekspor listrik ke Singapura terus didorong termasuk investasi industri hijau pendukung," ujar Jokowi.

Seperti diketahui Indonesia dan Singapura sudah menjalin kerja sama untuk melakukan ekspor listrik ke Singapura.

Hal ini ditandai dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng pada September 2023 lalu.

Tan See Leng kala itu mengatakan, otoritas energi Singapura telah menyetujui impor listrik rendah karbon sebanyak 2 gigawatt (GW) dari Indonesia ke Singapura.

"Dengan gembira saya umumkan bahwa EMA (Energy Market Authority Singapore) telah memberikan persetujuan bersyarat untuk impor 2 gigawatt listrik rendah karbon dari Indonesia ke Singapura," beber Tan See Leng dalam acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023) yang lalu.

Dia mengatakan ada lima perusahaan yang bakal mengekspor listrik ke negaranya. Secara kolektif, perusahaan-perusahaan tersebut bakal memiliki sekitar 11 gigawatt kapasitas panel surya dan 21 gigawatt penyimpanan energi baterai di Indonesia.

"Proyek-proyek ini akan menjadi pembangkit listrik tenaga surya dan baterai terbesar di Indonesia dan akan melayani kebutuhan energi Indonesia dan Singapura," ungkap Tan See Leng.

(hal/das)

Hide Ads