PGE Bidik Aset Panas Bumi di Kenya dan Turki

PGE Bidik Aset Panas Bumi di Kenya dan Turki

Samuel Gading - detikFinance
Rabu, 08 Mei 2024 20:30 WIB
Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong, Sulawesi Utara, merupakan wilayah WKP milik PGE  yang mengoperasikan pemanfaatan panas bumi pada Area Geothermal di daerah Lahendong-Tomohon. Setelah mengembangkan dan mengoperasikan PLTP Unit 1,2,3 dan 4 dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 20 MW yang dilakukan bertahap sejak 2001 hingga 2011, mulai 2015 lalu PGE Area Lahendong memulai pengerjaan pembangunan PLTP Unit 5 & 6 dengan kapasitas 2 X 20 MW.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk (PGEO) Julfi Hadi, mengumumkan perusahaan berencana mengakuisisi aset panas bumi di Kenya dan Turki. Jika memungkinkan, Julfi mengatakan perusahaan, bakal mencaplok aset operasi di dalam dan luar negeri.

Di Kenya, Julfi mengatakan ada satu proyek yang hendak diakuisisi PGE. Upaya akuisisi diperkirakan rampung pada kuartal III-2024.

"Mungkin by third quarter lah, kita mudah-mudahan, kalau everything goes right ya, ini proses kan, ada legal terms-nya, ada technicalnya, ada commercialnya, kita akan ada bidding offer sama salah satu project di Kenya," ucap Julfi dalam agenda Media Briefieng Kinerja Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy TBK di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, Jufli pun menjelaskan PGE sedang melakukan uji kelayakan (due diligence) untuk proyek di Kenya. Proses itu diharapkannya rampung pada Juli atau Agustus.

"Sesudah detail diligence, kalau semua oke, internal approval, dan kita sudah itu bisa mulai mempersiapkan eksplorasi. Jadi ini greenfield ya, jadi kita masih eksplorasi dulu, kita akan go step by step," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Jufli mengaku belum bisa mengungkap potensi nilai investasi untuk proyek tersebut. Hal ini karena aset panas bumi sedang dalam proses review. Namun, ia menjelaskan PGE berniat untuk mengakuisisi aset panas bumi di Kenya dengan pertimbangan ketersediaan sumber daya yang mumpuni. PGE pun disebutnya tengah mengkaji lahan untuk beroperasi atau operating field di Turki.

"Dan Turki itu juga di review pada saat ini, operating fields. Ya mudah-mudahan doain aja the first time geothermal Indonesia akan go abroad," lanjut Julfi.

Di sisi lain, Jufli menuturkan pihaknya sedang melihat peluang akuisisi aset panas bumi di dalam negeri, perusahaan tersebut adalah PT Sorik Marapi Geothermal Power di Mandailing Natal, Sumatera Utara.

"Sorik kalau masih ada, Sorik kan naik turun mulu, kita masih monitor dan review. Kalau opportunity ada, ya kita akan ambil," pungkasnya.

(rrd/rir)

Hide Ads