.webp)
Saat ini pemerintah Indonesia terus menggenjot program tangkap dan simpan karbon atau Carbon Capture Storage (CCS). Ketua Panitia IPA Convention & Exhibition (IPA Convex 2024) Krishna Ismaputra mengatakan program tersebut sebagai upaya dalam menjaga lingkungan sekaligus keberlanjutan dalam memenuhi kebutuhan.
Awalnya, dia menjelaskan bahwa peran minyak dan gas tidak hanya sebatas energi, tapi juga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya baju, pupuk, hingga baterai perangkat elektronik. Menurutnya, peran minyak dan gas dapat sebagai sebuah komoditi dasar.
"Kalau kita ngomong oil and gas khususnya sebenarnya kita tidak hanya bicara soal energi. Karena oil gas ini bisa menjadi komoditi. Kenapa saya bilang begitu? Kalau kita lihat hari ini kita bicara masalah ketahanan pangan, industri pupuk itu menggunakan gas alam. Baju dan handphone banyak sekali materi ini yang diproduksi melalui petrokimia," katanya kepada detikcom di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Rabu (15/5/2024).
Meski begitu, dia menilai penggunaannya harus secara bijaksana dengan memperhatikan pengelolaan lingkungan. Dia bilang tidak ingin kebutuhan-kebutuhan dasar terpenuhi, tapi tidak menjaga lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesannya, mungkin bagaimana kita menggunakan ini secara bijaksana dengan tetap memperhatikan bahwa kebutuhan tidak terpenuhi tapi juga pengelolaan lingkungannya itu terjaga," imbuhnya.
Menurutnya, saat ini zaman sudah maju dan teknologi yang berkembang juga semakin canggih. Dia bilang, ada teknologi yang bisa menyeimbangkan antara kebutuhan dan juga lingkungan, salah satunya CCS.
"Itu bukan keinginan kita. Sekarang Banyak teknologi bisa diterapkan salah satunya mungkin CCS," jelasnya.
(das/das)
