Dua wilayah kerja (WK) migas di Papua yakni Akimeugah I dan Akimeugah II sudah dilirik perusahaan asing karena potensi yang besar. Kendati demikian, lokasi blok migas itu masih bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz. Alhasil, investor masih pikir-pikir untuk masuk ke lokasi tersebut.
"Saya lihat banyak juga yang tertarik, cuman memang di situ masih ada taman nasional, Walaupun kita bilang 'sebagian besal sudah di luar Taman Nasional Lorentz'," ungkap Penasehat Ketua SKK Migas, Nanang Abdul Manaf, dalam agenda IPA Convention & Exhibition di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Kamis (16/5/2024).
Nanang menegaskan bahwa konsesi WK yang kini ditawarkan berada di luar Taman Nasional Lorentz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pernah menjelaskan itu sebagian kecil saja, tapi yang sekarang ditawarkan sudah di luar taman nasional," tegasnya.
Di sisi lain, Nanang menjelaskan bahwa berbagai perusahaan asing sudah mulai melirik lokasi tersebut. Saat dikonfirmasi, ia mengatakan salah satu perusahaan berasal dari Amerika Serikat.
"Ya, (Amerika Serikat) sudah melihat, sudah melihat," bebernya. Kendati demikian, Nanang tidak mengungkap identitas perusahaan tersebut.
Berdasarkan catatan detikcom, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan telah melelang Blok Warim di Papua. Blok ini menyimpan potensi minyak dan gas bumi (migas) dalam jumlah besar atau menjadi 'harta karun' migas Indonesia.
Blok ini berganti nama dan dipecah menjadi dua yakni Akimeugah I dan Akimeugah II. Blok ini menjadi incaran perusahaan-perusahaan raksasa.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM saat itu Tutuka Ariadji, mengatakan blok yang dilelang itu telah memotong wilayah yang bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz.
"Sudah, Warim itu kita ganti nama dengan Akimeugah I dan II. Dengan memotong bagian Warim yang masuk ke Taman Lorenz," katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (1/11/2023).
Potensi migas di Akimeugah I dan Akimeugah II sendiri sangat besar dan terdiri dari minyak dan gas. Potensi migas di blok tersebut masuk dalam kategori giant alias raksasa.
(rrd/rir)