Head of Corporate Communication PT Merdeka Copper Gold Tom Malik mengatakan peran yang bisa diambil oleh Indonesia yakni memanfaatkan pasokan mineral untuk baterai mobil listrik. Pasalnya, salah satu aspek kunci dalam produksi kendaraan ini adalah pasokan mineral dan logam yang digunakan dalam pembuatan baterai dan komponen lainnya.
"Kami cukup yakin kedepannya EV akan mendominasi permintaan pasar, dan Merdeka berada pada posisi yang strategis untuk men-supply mineral yang dibutuhkan EV," kata Tom dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2024).
Dia mengatakan Merdeka Copper Gold adalah salah satu pemain utama dalam industri pertambangan Indonesia. Perusahaan lokal ini memiliki beragam proyek pertambangan di berbagai lokasi di Indonesia, seperti Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur dan Tambang Tembaga Wetar di Pulau Wetar, Maluku Barat.
Tidak hanya itu, namun juga termasuk Tambang Nikel Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang merupakan salah satu sumber daya terbesar di dunia dalam hal kandungan nikel dengan potensi yang luar biasa dan umur tambang selama multi-dekade.
"Kendaraan Listrik rata-rata menggunakan enam kali lebih banyak mineral dan logam dibanding kendaran bahan bakar gas (Internal Combustion Engine/ICE). Dengan hasil tambang yang dimiliki, baik MDKA dan MBMA memiliki peran besar dalam pasokan mineral dan logam yang digunakan dalam EV," jelasnya.
"Setelah grafit yang mencakup 32% penggunaan mineral dan logam EV, kebutuhan mineral tertinggi dalam industri kendaraan listrik adalah tembaga (25%) kemudian diikuti dengan nikel (20%). Nikel dibutuhkan sebagai komponen kunci dalam pembuatan baterai lithium-ion karena kapasitas penyimpanan energinya yang tinggi menjadikannya pilihan ideal untuk mencapai jarak tempuh berkendara yang lebih jauh dan waktu pengisian daya yang lebih cepat," sambungnya.
Dia mengatakan tembaga telah menjadi bagian krusial karena konduktivitas listriknya yang tinggi sehingga memungkinkan transmisi arus yang efisien dan meminimalkan kehilangan energi selama pengisian dan pengosongan.
"Selain itu, emas digunakan sebagai bahan pelapis pada konektor dan kontak dalam sistem kelistrikan mobil karena konduktivitas dan ketahanan terhadap korosi, namun emas tidak dipilih sebagai bahan utama produksi baterai karena harganya yang mahal dibandingkan logam lainnya," ungkapnya.
Dia mengatakan untuk Cadangan nikel dan mineral strategis lainnya yang dikelola oleh Grup Merdeka tergolong sangat potensial. Bahkan sepanjang 2023, MBMA mencatat produksi nikel full year sebesar 95.450 ton yang terdiri dari 65.117 ton nikel dalam NPI (Nickel Pig Iron) dan 30.333 ton nikel dalam Nickel Matte. Sementara tahun ini, target Group Merdeka antara 85.000-92.000 ton NPI dan 50.000-55.000 ton Nickel Matte.
Tidak hanya di sektor nikel, Merdeka memiliki catatan kenaikan cadangan sumber daya mineral Emas dan Tembaga pada sejumlah Operasi dan Proyek sepanjang tahun 2023. Peningkatan sumber daya mineral ini tidak lepas dari kinerja eksplorasi grup Merdeka yang efektif pada masa transformasi, untuk memperpanjang umur operasi tambang lewat proyek-proyek baru multi dekade yang potensial seperti Proyek Emas Pani di Provinsi Gorontalo yang memiliki kapasitas produksi 19 juta ton bijih per tahun dan pada puncak produksinya mampu menghasilkan emas hingga 450.000 ounces per tahun dan diprediksi menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dan Asia-Pasifik," ungkapnya.
"Terakhir, Proyek Tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur mencatat kenaikan 0,8% dengan total 8,5 juta ton dan kenaikan sebesar 7,9% dengan total 86 juta ons perak," sambungnya.
Dia mengatakan pihaknya berambisi untuk menjadi pemain kunci dalam menjaga pasokan kebutuhan kendaraan listrik. Sehingga hal tersebut bisa turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Merdeka berambisi untuk menjadi pemain kunci dalam memastikan pasokan yang stabil dan berkelanjutan. Sejak awal didirikan, Merdeka Copper Gold selalu berkomitmen terhadap praktik pertambangan yang bertanggung jawab. Dalam mengembangkan proyek-proyeknya, Merdeka terus berinovasi dalam teknologi pertambangan untuk meningkatkan efisiensi operasinya. Dengan demikian, Merdeka dapat memaksimalkan potensi sumber daya mineral yang dimilikinya sambil memperhatikan dampak lingkungan yang minimal," tutupnya.
(akd/ega)