Apa Penyebab Kilang Balikpapan Kebakaran? Ini Jawaban Pertamina

Apa Penyebab Kilang Balikpapan Kebakaran? Ini Jawaban Pertamina

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 25 Mei 2024 17:15 WIB
Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kilang Balikpapan/Foto: Dok Kilang Pertamina Internasional
Jakarta -

Peristiwa kebakaran sempat terjadi di Kilang Pertamina Internasional (KPI) Balikpapan pagi hari tadi, Sabtu (25/5/2024). Bara api pun telah berhasil dipadamkan beberapa jam setelahnya.

Lalu, apa penyebab dari kejadian tersebut?

Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Hermansyah Y Nasroen mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman dan proses investigasi atas peristiwa kebakaran tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum (selesai identifikasi), masih proses," kata Hermansyah, dihubungi detikcom, Sabtu (25/5/2024).

Dengan demikian, belum diketahui penyebab dan kronologi lengkap atas peristiwa kebakaran tersebut. Adapun titik api berasal dari unit distilasi minyak mentah (crude distillation unit/CDU) VI Kilang Balikpapan.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), CDU sendiri merupakan proses awal dari fraksinasi crude oil. Proses tersebut merupakan proses yang kompleks, di mana banyak terjadi fluktuasi laju alir crude oil yang merupakan umpan dari unit tersebut.

General Manager KPI Unit Balikpapan Bayu Arafat menjelaskan, Tim Pemadam telah berhasil menangani kebakaran tersebut pada pukul 07.30 WITA. Saat ini tengah dipastikan tidak ada sumber panas di area kejadian aman.

Bayu mengatakan, saat ini tim fokus pada upaya pendinginan area kejadian untuk mencegah timbulnya api kembali. Tim juga terus memastikan tidak ada sumber panas lainnya dan di area kejadian aman.

Selain itu, lokasi kejadian berada masih berada di area kilang sehingga menurutnya tidak berdampak langsung kepada masyarakat. Ia juga memastikan bahwa tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.

"Kami juga terus memastikan bahwa kejadian ini tidak memberikan dampak pada masyarakat sekitar kilang," kata Bayu, dalam keterangan tertulis.

Bayu juga memastikan, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap produksi bahan bakar minyak (BBM). Hal ini dilakukan untuk memastikan supply ke masyarakat tidak terganggu.

"Sekali lagi terima kasih kepada seluruh stakeholder atas doa dan dukungan yang diberikan, sehingga kejadian ini dapat segera ditangani dengan maksimal," ujarnya.

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads