Pemerintah kini melakukan uji coba penjualan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) atau BBM Pertalite di Pertashop, dengan kuota yang disiapkan sebanyak 100 ribu kiloliter (KL) Pertalite.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati, awalnya mengatakan sebanyak 100 ribu KL Peralite dicadangkan dari total 31,7 juta KL kuota Pertalite untuk 2024. Sehingga secara keseluruhan, total kuota Pertalite eksisting berjumlah 31,6 juta KL.
"Dari 31,7 juta KL yang ditetapkan, dicadangkan sebanyak 100 ribu KL untuk keperluan penyaluran Pertalite di Pertashop," ungkap dalam Rapat Dengan Pendapat bersama Komisi VII di Komplek DPR RI, Senayan Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui usai rapat, Erika menjelaskan Pertashop bisa menjual BBM Pertalite namun dengan format 'SPBU Kompak'. Oleh sebab itu, ia menjelaskan bahwa uji coba akan dilakukan terlebih dahulu.
"Jadi sebenarnya Pertalite itu yang akan disalurkan bukan lagi di Pertashop, karena mereka kalau menyalurkan harus berubah status menjadi spbu kompak. itu baru kita uji coba ya, kita coba dulu kalau berhasil baru ditambah," katanya.
"Iya statusnya (berubah), jadi bukan Pertashop tapi jadi SPBU Kompak," lanjutnya.
Erika pun menjelaskan bahwa uji coba dilakukan kepada total 29 Pertashop di seluruh Indonesia. Namun demikian, ia mengatakan baru sepuluh Pertashop yang sudah lolos persyaratan. Total 100 ribu KL yang disiapkan pun untuk mengakomodir program tersebut.
"Iya jadi yang 10 (Pertashop) itu sudah berubah jadi SPBU Kompak. jadi dia sudah boleh menyalurkan dan kita siapkan kuotanya. yang sudah menyaluan baru satu (Pertashop), nanti di bulan Juni," imbuhnya.
(rrd/rir)