.webp)
PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mengungkapkan sejak 2014-2023 investasi perusahaan dalam sektor hulu migas telah menghabiskan dana sebesar US$ 30 miliar atau setara Rp 480 triliun (kurs Rp 16.000).
"Investasi di hulu juga dari 2014 sampai 2023 mulai dari 2018-2019 itu bergabung ada beberapa eks terminasi tren investasi itu sangat terlihat bahwa kegiatan dari kita ini cukup masif. Total yang sudah dikeluarkan ini sudah US$ 30 miliar," kata Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Chalid Said Salim dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan PT Pertamina (Persero), di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2024).
Ia menyebut sumur yang telah dibor baik itu yang dieksplorasi dan eksploitasi sebanyak 3.329 sumur. Dengan investasi yang telah digelontorkan itu, produksi minyak dan gas Pertamina juga terus membaik. Namun diakui ada penurunan produksi minyak dan gas secara nasional sebesar 2%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Produksi minyak dan gas nasional dan Pertamina kalau kita lihat grafik yang atas merah. Produksi nasional histori ini dari 2014 sampai 2023 kalau kita lihat produksi migas nasional itu turun sebesar 2% sampai dengan 2023, ini bicara realisasi," jelasnya.
Sementara produksi Pertamina sendiri pada 2023 disebut cukup pesat dan meningkat 7%. Ia menyebutkan produksi pada tahun lalu mencapai 1,044 juta barel setara minyak per hari.
"Kontribusi tahun 2023 produksi yang dihasilkan dari Pertamina blok ini 69% dari produksi nasional dan gas 34 % dari produksi nasional," pungkasnya.
Simak juga Video: Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Satgas RAFI 2024
