Komisi VI Minta Pertamina Evaluasi Penyaluran BBM Subsidi biar Tepat Sasaran

Komisi VI Minta Pertamina Evaluasi Penyaluran BBM Subsidi biar Tepat Sasaran

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 12 Jun 2024 20:30 WIB
Pembangunan gedung baru untuk DPR RI menuai kritikan berbagai pihak walaupun Ketua DPR Setya Novanto menyebut Presiden Jokowi telah setuju pembangunan tersebut. Tetapi Presiden Jokowi belum teken Perpres tentang pembangunan Gedung DPR. Lamhot Aritonang/detikcom.
Gedung DPR/Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan PT Pertamina (Persero) membahas kinerja Pertamina tahun 2023 menghasilkan sejumlah kesimpulan. Kesimpulan tersebut dibacakan Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima.

Adapun kesimpulan rapat yakni, Komisi VI mengapresiasi kinerja operasional dan keuangan Pertamina tahun 2023 yang berhasil tumbuh di tengah situasi geopolitik dan ekonomi global yang berfluktuasi. Kemudian, Komisi VI mendorong Pertamina beserta seluruh subholding untuk memastikan ketersediaan, distribusi serta keterjangkauan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.

Selanjutnya, Komisi VI meminta Pertamina beserta seluruh subholding untuk melaksanakan hal-hal seperti, meningkatkan pengawasan dan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berwenang serta melakukan langkah pencegahan yang efektif untuk meminimalisir penyalahgunaan distribusi gas bersubsidi di seluruh Indonesia. Serta, memberikan sanksi bagi SPBE, agen, pangkalan yang melanggar ketentuan pendistribusian.

"Mengevaluasi sistem distribusi bahan bakar minyak dan gas bersubsidi dengan mengoptimalkan digitalisasi sehingga proses distribusi dapat dilakukan secara tepat sasaran," bunyi kesimpulan tersebut di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Berikutnya, memperjuangkan kuota bahan bakar minyak dan gas bersubsidi terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) untuk meningkatkan akses energi masyarakat. Lalu, menyusun strategi mitigasi risiko dalam rangka mengantisipasi fluktuasi harga minyak dunia yang dapat berpengaruh pada harga bahan bakar minyak dan gas serta kinerja perusahaan.

Selanjutnya, meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance secara konsisten.

"Melaksanakan transformasi bisnis secara berkelanjutan melalui pelaksanaan aksi korporasi yang tepat, produktif dan efektif serta melaksanakan efisiensi usaha dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus kontribusi perusahaan bagi negara," katanya. (acd/ara)


Hide Ads