Pasokan Gas Murah ke Industri Dilanjut, Cakupan Sektor Nambah?

Pasokan Gas Murah ke Industri Dilanjut, Cakupan Sektor Nambah?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 24 Jun 2024 20:45 WIB
Gas Industri
Ilustrasi gas buat industri.Foto: dok. PGN
Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengupayakan kelanjutan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) US$ 6 per MMBTU ke industri. Kebijakan tersebut akan selesai per 31 Desember 2024.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan tetap konsisten terhadap usulannya agar program gas murah ke industri berlanjut. Sebelumnya, Kemenperin juga sudah mengirim data evaluasi pelaksanaan HGBT sesuai permintaan Kementerian ESDM.

"Usulannya kita tetap konsisten harus diperpanjang, harus dilanjutkan, dan harus semua sektor," ujar Agus ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi sektor industri penerima HGBT adalah pupuk, petrokimia, baja, keramik, kaca, serta sarung tangan karet. Agus berharap kebijakan tersebut bisa diperluas ke seluruh sektor, termasuk untuk pengoperasian smelter untuk hilirisasi komoditas mineral.

"(Smelter bisa dapat?) Semua sektor harus, semua sektor yang membutuhkan gas sebagai bahan baku harus mendapatkan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Menteri Energi Sumber Daya Energi dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan program gas murah ke industri terus berlanjut. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam meningkatkan daya saing.

Arifin menjelaskan, dilanjutkannya program harga gas 'murah' ini dapat membantu mendorong pertumbuhan tujuh kelompok industri penerima manfaat.

"Ini insyaallah sih akan dilanjutkan. Dan kita juga sedang berupaya kan membangun lagi infrastruktur gas ya. Supaya memang bisa dimanfaatkan," kata Arifin, ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).

"Tadi kan Pak Presiden harapnya gini. Kita harus kompetitif kan. Harus punya rencana taktis ya. Taktis yang bisa meningkatkan competitiveness (daya saing) kita kan. Itulah salah satu ide itu dengan harga gas itu," sambungnya.

Namun Arifim belum menyebutkan apakah program ini akan diperluas atau hanya akan dilanjutkan ke lingkup 7 sektor seperti saat ini.

(shc/hns)

Hide Ads