PT PLN (Persero) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 262,06 triliun pada semester I 2024. Pendapatan ini mengalami kenaikan jika dibanding pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 234,51 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/7/2024), pendapatan usaha itu ditopang oleh penjualan tenaga listrik sebesar Rp 171,80 triliun, penyambungan pelanggan Rp 812,83 miliar, subsidi listrik pemerintah Rp 37,26 triliun, pendapatan kompensasi 46,49 triliun dan lain-lain Rp 5,68 triliun.
Beban usaha perusahaan pada semester I 2024 tercatat sebesar Rp 233,55 triliun. Angka ini naik jika dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 202,23 triliun.
Laba tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersih PLN pada semester I 2024 sebesar Rp 4,99 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih PLN sebesar Rp 25,63 triliun.
Total aset PLN pada semester I 2024 sebesar Rp 1.691,20 triliun. Angka ini naik dibanding posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp 1.670,63 triliun.
Adapun jumlah ekuitas sebesar Rp 1.017,52 triliun pada semester I 2024, lebih tinggi dibanding posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp 1.015,63 triliun.
Kemudian, total liabilitas sebesar Rp 673,68 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka panjang Rp 520,86 triliun dan jangka pendek Rp 152,82 triliun.
(acd/hns)