Menteri ESDM Buka Suara soal Rencana Luncurkan BBM Jenis Baru

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 31 Jul 2024 14:06 WIB
Foto: Achmad Dwi Afriyadi/detikcom
Jakarta -

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah tengah mematangkan soal rencana produksi dan penyaluran BBM baru yang rendah sulfur di Indonesia. Menurutnya, ada kemungkinan BBM baru yang akan dikeluarkan jenisnya solar.

Namun Arifin mengatakan produksi BBM baru ini kemungkinan masih perlu kajian yang mendalam dan tidak bisa terburu-buru.

"Pokoknya nanti yang sulfur tinggi, di mana? (solar?) Iya di situ. Nanti kita lihat lagi dikaji," beber Arifin ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).

Soal kabar BBM baru ini akan diluncurkan bulan September atau Agustus, Arifin enggan memastikan. "Belum tahu kapan," katanya.

Dia juga belum bisa memastikan apakah BBM jenis baru ini akan disubsidi atau tidak. Yang jelas, saat ini Pertamina sudah mulai mengkaji bagaimana cara memproduksi BBM baru tersebut.

"Itu ya memang harus produknya rendah sulfur. Ya pokoknya dikaji bagaimana kita bisa menerapkan BBM rendah sulfur," sebut Arifin ketika ditanya soal apakah Pertamina mendapat tugas khusus soal produksi BBM jenis baru ini.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sebetulnya yang ingin dibuat pemerintah bukan lah BBM jenis baru. Namun, adanya peningkatan kualitas pada BBM yang ada sehingga bisa menjadi rendah sulfur.

Menurut Luhut pemerintah akan meningkatkan kualitas BBM yang sudah ada saat ini. Targetnya, pemerintah akan meluncurkan BBM dengan kandungan sulfur berstandar Euro IV dan V.

"Nggak ada BBM baru. Masih sama. Tapi dengan kualitas yang lebih bagus, Euro IV, Euro V. Kita mau standar ke situ," kata Luhut ditemui di Ritz Carlton Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2024) yang lalu.

Luhut bilang sejauh ini ada dua opsi yang akan ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kualitas BBM. Bisa lewat produk ramah lingkungan bioetanol ataupun penyesuaian pengelolaan kilang untuk produksi BBM sulfur rendah.

"Pilihannya bioetanol atau nanti anunya (kilang) Pertamina di-refurbished sehingga nanti mereka memproduksi bensin yang low sulfur," ujar Luhut.




(hal/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork