Anak Buah Luhut Ungkap RI Mau Ekspor Listrik Hijau ke Singapura

Anak Buah Luhut Ungkap RI Mau Ekspor Listrik Hijau ke Singapura

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 06 Agu 2024 11:59 WIB
Eks CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin jadi anak buah Luhut Binsar Pandjaitan
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Rachmat Kaimuddin/Foto: Dok. Kemenko Kemaritiman dan Investasi
Jakarta -

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin menyebut Indonesia sangat potensial mengembangkan energi hijau. Apalagi Indonesia didukung berbagai sumber daya alam (SDA) yang mumpuni.

Rachmat menilai, potensi tersebut harus memberi nilai tambah bagi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah mendorong pengembangan energi hijau, misalnya lewat ekspor listrik bersih ke Singapura.

"Contohnya kita berkomitmen mengekspor listrik hijau ke Singapura. Awalnya kita cuma ekspor batu bara atau gas alam. Ke depannya kita ekspor energi hijau yang mudah-mudahan bisa terwujud tahun 2027-2028," katanya dalam acara Artificial Intelligence Institute for Progress (AIIP) di Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rachmat, upaya ini tidak hanya membuka lapangan kerja, tapi juga berdampak ke industri ke dalam negeri. Pasalnya, semua kebutuhan untuk ekspor listrik bersih harus dibuat di Indonesia.

"Ini tak hanya menciptakan lapangan pekerjaan tapi juga membawa industrinya, karena kita syaratkan kalau mau ekspor listrik bersih harus diproses di Indonesia, solar panelnya, battery storage system-nya, harus dibuat di Indonesia," bebernya.

ADVERTISEMENT

Rachmat percaya upaya tersebut bakal membawa investasi besar ke Indonesia. Yang jelas, kata dia, semua potensi tersebut harus bisa dieksekusi dengan tepat.

"Kita punya banyak sumber daya alam kritikal dan manusianya, dan yang perlu kita pastikan adalah semua potensi tersebut bisa diubah menjadi produk, menjadi lapangan kerja hijau, bisa diubah untuk kemakmuran ekonomi," pungkasnya.

(ily/ara)

Hide Ads