PLN Sebut Hidrogen Bisa Jadi Alternatif Sumber Energi Kendaraan Listrik

Festival LIKE 2

PLN Sebut Hidrogen Bisa Jadi Alternatif Sumber Energi Kendaraan Listrik

Erika Dyah - detikFinance
Jumat, 09 Agu 2024 08:05 WIB
PLN
Foto: Andika Prasetia
Jakarta -

Kendaraan listrik (Electric Vehicle) makin masif penggunaannya di Tanah Air, apalagi penggunaan EV dinilai lebih ramah lingkungan. Tak cuma ditenagai baterai, EV ternyata bisa dimodifikasi untuk menggunakan tambahan hidrogen sebagai sumber energinya.

Sebagaimana diketahui, sumber energi listrik pada EV umumnya didapat dari baterai yang terpasang dalam mobil tersebut. Tanpa perlu menggunakan bahan bakar minyak, EV bisa digunakan jika Anda telah menyimpan energi di dalam baterai untuk penggunaan dalam jangka waktu dan jarak tertentu.

Technician Generation and Project Technology Development PLN Ivan Bagus Novendianto mengungkapkan ternyata EV juga bisa dimodifikasi jadi mobil hidrogen, sehingga sumber energinya menjadi terdiversifikasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Modifikasi electric vehicle kan pakai baterai ya, ini tambah hidrogen. Nanti hidrogennya pakai teknologi proton exchange membrane (PEM) yang menangkap udara dari luar, sumber hidrogen berupa tabung kemudian bisa dipakai untuk menggerakkan mobil," ungkap Ivan dalam salah satu sesi talkshow di Festival LIKE 2 yang berlangsung di JCC Senayan.

Dalam talkshow bertajuk 'Peran PLN NP dalam Pengembangan Teknologi dan Pembangkit EBT Mendukung Transisi Energi menuju NZE 2060' ini, Ivan mengatakan hadirnya inovasi mobil hidrogen ini merupakan wujud diversifikasi. Dengan infrastruktur EV yang sudah kuat di Tanah Air, pihaknya pun turut menjadi pelopor melalui hadirnya infrastruktur baru berupa titik-titik pengisian hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS).

ADVERTISEMENT

"Jadi sebenarnya EV bisa dimodifikasi jadi mobil hidrogen. Hidrogennya nanti diisi di pengisian hidrogen umum. Kelebihannya, pengisian hidrogen cukup 5 menit untuk menambah daya tempuh sepanjang 70 km (total 270 km tergantung kemampuan baterai," terangnya.

Diketahui, pada Februari 2024 lalu PLN meresmikan HRS pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan. HRS ini mampu memasok kebutuhan daya bagi 438 mobil hidrogen per tahunnya dengan asumsi jarak tempuh 100 km per harinya.

Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian hanya kurang dari lima menit.

Dilansir dari laman Kementerian ESDM, HRS Senayan dari PLN menjadi stasiun pengisian bahan bakar hidrogen yang memiliki 3 jenis layanan jasa, yaitu jasa pengisian bahan bakar untuk mobil hidrogen, jasa pengisian mobil listrik, dan hydrogen centre sebagai pusat pelatihan.

Adapun saat ini HRS yang digunakan berbasis tekanan 350 bar. Selanjutnya akan ditambahkan dengan HRS berbasis 700 bar agar semakin dapat melayani kebutuhan kendaraan berbasis hidrogen.

(akd/akd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads