RI Ekspor Listrik 2 GW ke Singapura, Nilainya Ratusan Triliun Rupiah

RI Ekspor Listrik 2 GW ke Singapura, Nilainya Ratusan Triliun Rupiah

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 05 Sep 2024 13:44 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyampaikan sambutan dalam pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024).
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: Dok. ISF 2024
Jakarta -

Indonesia telah menandatangani kesepakatan ekspor listrik yang berasal dari energi baru terbarukan (EBT) ke Singapura sebesar 2 gigawatt (GW). Nilai kesepakatan dari kerja sama ekspor ini ditaksir mencapai puluhan miliar dolar atau kisaran ratusan triliun rupiah (kurs Rp 15.400).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, telah ditandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan pihak Singapura terkait rencana ekspor ini.

"Lagi jalan, udah tanda tangan itu. Itu kan tadi dibilang 2, pertama 2 gigawatt ya. Nanti bisa aja berkembang," kata Luhut, ditemui usai acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditanya lebih lanjut terkait nilai investasinya, Luhut belum dapat merincikannya. Namun, ia memperkirakan investasi ini tembus hingga puluhan miliar dolar atau kisaran ratusan triliun rupiah.

"Oh itu berapa, dengan industrinya beberapa bisa beberapa puluh miliar dolar itu. Besar itu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Luhut, tidak menutup kemungkinan jumlah energi yang diekspor bertambah seiring berjalannya waktu. Meski begitu ia memastikan, kebutuhan dalam negeri tetap terpenuhi dengan baik.

"Bisa, nanti tambah. Ya kita lihat lah itu yang paling baik. Kita juga harus lihat kebutuhan dalam negeri kan. Jangan semua kita ekspor. Nanti kita nggak punya," kata dia.

Dalam sesi paparannya di acara ISF, Luhut sempat menyinggung soal rencana kerja sama Indonesia dengan Singapura terkait ekspor energi hijau. Disebutkannya, ekspor ini salah satunya akan memanfaatkan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Kita akan mengekspor energi hijau ke Singapura, sekitar 2 gigawatt, mungkin bisa mencapai 3 gigawatt. Karena ada banyak potensi di sini, dan kita membangun industri panel surya kita sendiri," ujar Luhut, dalam paparannya.

Rencana RI ekspor listrik di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Huayou Tampilkan HPAL: Solusi Rendah Karbon dengan Konsumsi Listrik Efisien

[Gambas:Video 20detik]



Sebagai tambahan informasi, rencana ekspor ini sempat disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Rachmat Kaimuddin.

Dalam kesempatan berbeda, Rachmat menjelaskan, telah ada beberapa perusahaan yang telah mendapatkan conditional approval, yang selanjutnya akan mendapatkan conditional license dari pemerintah Singapura. Ekspor akan dimulai antara tahun 2027 atau 2028.

"Jadi saat ini kita sudah ada beberapa perusahaan yang mendapatkan conditional approval, untuk itu next step-nya mendapatkan conditional license dari pemerintah Singapura," kata Rachmat di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).

"Itu yang kami harapkan, kemudian sebenarnya masih ada beberapa perusahaan lagi yang lainnya yang saat ini juga lagi berupaya untuk mendapatkan conditional approval dari pemerintah Singapura," tambahnya.

Sedikit mundur ke belakang, pada 2023 silam Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Tan See Leng juga pernah membicarakan tentang rencana ekspor ini. Katanya, ada lima perusahaan yang bakal mengekspor listrik ke negaranya.

Secara kolektif, perusahaan-perusahaan tersebut bakal memiliki sekitar 11 gigawatt kapasitas panel surya dan 21 gigawatt penyimpanan energi baterai di Indonesia.

"Proyek-proyek ini akan menjadi pembangkit listrik tenaga surya dan baterai terbesar di Indonesia dan akan melayani kebutuhan energi Indonesia dan Singapura," ungkap Tan See Leng dalam acara yang digelar di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023).

Kemudian, ada juga dua perusahaan lain yang berpartisipasi mengekspor listrik ke Singapura, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan juga PT Energi Baru TBS.

Sementara itu di pihak Singapura ada 5 perusahaan yang bakal ikut berpartisipasi dalam rencana impor listrik ini. Mulai dari Seraphim Solar System, LONGi Solar Technology, IDN Solar Tech, Sungrow Power Supply, dan Huawei Tech Investment.


Hide Ads