Harga minyak turun lebih dari 3% pada hari Kamis. Hal ini menyusul laporan dari Financial Times yang menyebut Arab Saudi akan melepaskan target harga US$ 100 sebagai persiapan untuk meningkatkan produksi bersama dengan anggota OPEC dan sekutunya pada bulan Desember.
Dikutip dari Reuters, Jumat (27/9/2024), harga minyak mentah berjangka Brent turun US$ 1,86 atau 2,53% menjadi US$ 71,60 per barel. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate AS berakhir turun US$ 2,02 atau 2,90% pada US$ 67,67 per barel.
Arab Saudi sedang bersiap untuk melepas target harga sebesar US$ 100 per barel untuk minyak mentah karena bersiap untuk meningkatkan produksi. Financial Times melaporkan pada hari Kamis dan mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dua sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis bahwa kelompok produsen tersebut akan melanjutkan peningkatan produksi minyak pada bulan Desember. Dampaknya disebut akan kecil jika ada rencana beberapa anggota yang melakukan pemotongan lebih besar guna mengkompensasi kelebihan produksi yang dilakukan pada bulan September dan setelahnya.
"Mereka bereaksi berlebihan terhadap berita dari FT," kata Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn.
OPEC bersama dengan sekutunya termasuk Rusia yang dikenal sebagai OPEC+ telah memangkas produksi minyak untuk mendukung harga. Namun, harga telah turun hampir 6% sepanjang tahun ini di tengah meningkatnya pasokan dari produsen lain terutama AS serta lemahnya pertumbuhan permintaan di China.
"Prospek pasokan tambahan dari Libya dan Arab Saudi telah menjadi pendorong utama di balik pelemahan terbaru ini," kata Ole Hansen, analis di Saxo Bank.
(acd/das)