Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta lifting minyak dan gas (migas) harus naik. Dia tak mau lifting migas dibiarkan terus turun. Sementara saat ini lifting migas turun dan dampaknya banyak anggaran yang keluar untuk impor.
Merespons hal tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan harus banyak upaya atau strategi yang dilakukan agar lifting migas tidak terus mengalami penurunan.
"Upaya strategi dengan mengoptimalkan sumur-sumur idle, kemudian mengintervensi sumur aktif dengan teknologi. Kemudian kita melakukan penetrasi dengan cara eksplorasi baru," kata dia ditemui di Hotel Kempinski semalam, ditulis, Jumat (11/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jokowi Minta Bahlil Pangkas Izin Sektor ESDM |
Menurutnya, berbagai upaya itu jangan sampai terhambat regulasi. Kemudahan regulasi akan meningkatkan nilai kompetitif dari produksi migas Indonesia.
"Nah, ini jangan sampai ada hambatan karena regulasi. Kita harus berikan yang kompetitif dengan negara-negara lain," jelasnya.
Bahlil menyebut jika lifting migas digenjot, maka sama dengan meningkatkan pendapatan negara dan mengurangi impor.
"Memperbaiki perdagangan dan memperbaiki neraca dan devisa kita bisa kita jaga. Itu maksudnya," terangnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta lifting migas harus naik. Dia tak mau lifting migas dibiarkan terus menerus turun. Pasalnya bila lifting migas turun terus, akan banyak anggaran negara yang keluar untuk melakukan impor minyak dan gas dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Saya titip lifting minyak harus naik. Dengan cara apapun harus naik. Karena begitu produksi turun, uang yang kita keluarkan besar sekali," ujar Jokowi dalam agenda Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke 79, di Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2024).
Jokowi menekankan semua sumur harus bisa ditingkatkan produktivitasnya. Bagaimana pun caranya peningkatan lifting harus dilakukan.
"Sumur yang kita miliki diproduktifkan. Entah dikerjain sendiri, dikerjai BUMN, dikerjai Pertamina, kerja sama dengan swasta, perusahaan asing, semua dilakukan," papar Jokowi.
Simak: Bahlil Beberkan Cara Indonesia Tekan Impor Migas