Pekan Terakhir Jelang Lengser, Bahlil: Saya Kerja Terus!

Pekan Terakhir Jelang Lengser, Bahlil: Saya Kerja Terus!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 14 Okt 2024 15:39 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia - Foto: detikcom/ Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Tidak terasa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir kurang dari satu minggu. Per 20 Oktober 2024 posisi orang nomor satu di RI resmi beralih ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Jelang akhir masa jabatannya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan dirinya sibuk menuntaskan pekerjaannya.

"Saya kerja terus!," kata Bahlil, ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (14/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahlil menjelaskan, pihaknya tengah memfokuskan diri untuk memperbaiki regulasi dan pelayanan perizinan. Selain itu, ia juga memantau ketersediaan gas dan BBM.

"Kita lakukan perbaikan regulasi, melayani perizinan, kemudian melihat tentang kepastian daripada harga minyak, ketersediaan gas dan BBM, itu yang kita lakukan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, Bahlil menjadi salah satu sosok kuat yang digadang-gadang akan lanjut menduduki kursi menteri di pemerintahan berikutnya. Apalagi, Prabowo juga sempat bilang kalau akan banyak wajah-wajah lama di jajaran menteri ekonominya.

Saat ditanya apakah dirinya akan menjadi Menteri ESDM di pemerintahan Prabowo, Bahlil menyebut keputusan itu berada di tangan Presiden Terpilih.

"Bapak presiden kan 10 tahun, dan 10 hari lagi beliau akan berakhir. Kami sebagai keluarga besar ESDM pasti tentu meminta nasihat. Saya kalau ditanya lanjut atau tidak, saya nggak bisa memastikan, karena itu kewenangan prerogatif bapak Presiden Terpilih, Bapak Prabowo," kata dia ditemui di Hotel Kempinski, ditulis Jumat (11/10/2024).

Bahlil mengatakan, meski dirinya hanya memimpin 1,5 bulan, dia berharap pegawai Kementerian ESDM akan lebih kompak dan dapat mewujudkan target negara, seperti lifting minyak hingga hilirisasi sesuai arahan Jokowi.

"Dan memangkas aturan-aturan yang memperlambat," ujarnya.

(shc/kil)

Hide Ads