Dalam pidato sambutannya, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE Rachmat Hidajat memberikan apresiasi atas terlaksananya penandatanganan key terms principles JOA WK Melati. Ia merasa senang mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari momen penting ini.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh PHE, Sinopec dan KUFPEC bukan sekedar menandatangani dokumen. Ia menambahkan hal ini tentang meletakkan landasan bagi kemitraan yang dibangun berdasarkan kolaborasi, tujuan bersama, dan keyakinan akan lebih kuat jika kita bersatu,
"Perjanjian ini mewakili kerja keras, diskusi, dan dedikasi yang telah dilakukan bersama selama beberapa minggu dan bulan terakhir," kata Rachmat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di akhir sambutannya Rachmat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, di kedua belah pihak, yang telah mewujudkan kemitraan ini. Dikatakan Rachmat, dibutuhkan banyak koordinasi, komitmen, dan kerja tim untuk membawa kita ke titik ini.
"Ini untuk kemitraan yang sukses, dan untuk banyak pencapaian besar di masa depan," ujar Rachmat.
Pada kesempatan lain, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina secara berkelanjutan mengembangkan untuk sektor hulu dengan terus berupaya mendapatkan cadangan migas baru, salah satunya melalui WK Melati.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung target pemerintah dan Perseroan dalam meningkatkan produksi Migas nasional dan dalam waktu yang sama menjaga ketahanan energi negeri," kata Fadjar.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai member sejak Juni 2022.
Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandarisasi ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmentally Friendly, Social Responsible dan Good Governance.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(akn/ega)