PLN Mau Tambah Pembangkit 68 GW hingga 2033, Mayoritas EBT

PLN Mau Tambah Pembangkit 68 GW hingga 2033, Mayoritas EBT

Heri Purnomo - detikFinance
Senin, 02 Des 2024 17:27 WIB
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta -

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan bahwa pihaknya akan menambah pembangkit dengan kapasitas 68 gigawatt (GW) hingga 2033. Dari 68 GW itu, sebagian besar dari energi baru terbarukan (EBT).

Hal tersebut akan tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang saat ini terus digodok.

"Saat ini kita sedang menggodok RUPTL dengan total 68 GW antara tahun ini sampai 2033, di mana 46 gigawatt berbasis pada renewbable energy, artinya 67% pada 10 tahun mendatang penambahan pembangkit berbasis pada energi baru terbarukan," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI, Senin (2/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darmawan juga menuturkan, pihaknya bersama Kementerian ESDM tengah membuat permodelan bersama untuk mempercepat pengembangan energi baru terbarukan. Dalam permodelan tersebut, terangnya, terdapat tambahan kapasitas pembangkit 100 GW hingga 2040 di mana 75% berbasis pada energi baru terbarukan.

"Ada 5 GW berbasis new energy salah satunya adalah nuklir, dan 20% berbasis pada gas dengan total kapasitas yang dibangun sampai 2040 sekitar 100 GW," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Darmawan mengatakan, rencana tersebut merupakan upaya PLN untuk mendukung target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi 8% melalui swasembada energi yang berkelanjutan.

"Ini adalah arahan dari Bapak Presiden Prabowo Subianto bahwa kita harus membangun suatu kemandirian energi, self sufficiency dari suatu energi. Ini adalah pidato beliau pada pelantikan Presiden 20 oktober 2024. Arah kita tentu saja ke sana," katanya.

(acd/acd)

Hide Ads